get app
inews
Aa Read Next : Pengedar Uang Palsu Diringkus Polres Karawang, Terancam 15 Tahun Penjara

HRD Mengeluh Soal Kompetensi SDM di Karawang, Kampus UBP Tawarkan Konsep Link & Match

Kamis, 16 Juni 2022 | 15:03 WIB
header img
Kegiatan diskusi di kampus UBP Karawang yang dihadiri Apindo dan Asosiasi HRD Karawang. (Foto: Faizol Yuhri)

KARAWANG, iNews.id - Asosiasi HRD (Human Resource Development) Karawang menemukan jawaban mengapa jumlah pengangguran di Kabupaten Karawang sangat tinggi. Padahal banyak industri di Karawang. Bahkan daerah yang dijuluki kota lumbung padi ini memiliki area industri terbesar se-Asia Tenggara.

"Ini ironis. Apakah industri di Karawang sudah tidak memerlukan tenaga kerja? Sehingga tingkat pengangguran sangat tinggi di Karawang? Apakah kawan-kawan di industri tidak memerlukan tenaga kerja?" kata Ketua Asosiasi HRD Karawang Hendro Iwan Pradipta dalam diskusi yang diselenggarakan kampus UBP (Universitas Buana Perjuangan) Karawang, Kamis (16/6)

Dari catatan pihaknya ternyata ada banyak sekali lowongan kerja yang tersedia di Karawang. Namun masalahnya adalah sulit menemukan tenaga kerja yang pas dan sesuai kompetensi. Kondisi ini menciptakan kekosongan tenaga kerja, namun di sisi lain menambah angka pengangguran.

Seperti diketahui, dari data yang dirilis BPS (Badan Pusat Statistika), per tahun 2020 terdapat 133.898 pengangguran di Kabupaten Karawang. Tahun 2021, jumlah itu bertambah menjadi 137.362.

Profesor Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM., punya jalan keluar. Ekonom sekaligus Rektor UBP Karawang itu menuturkan, salah satu jalan keluar dari tingkat pengangguran di Kabupaten Karawang adalah melalui konsep link and match.

"Mesti ada link and match antara kebutuhan industri dengan sumber daya manusia di sektor pendidikan. Terjadinya fenomena banyak lowongan kerja namun tidak terisi merupakan tanda ada yang hilang antara kebutuhan industri dan ketersediaan sumber daya yang kompeten di sektor pendidikan," katanya dalam kesempatan yang sama.

Konsep ini diharapkan dapat mengisi kekosongan tenaga kerja di sektor pendidikan.

Ketua Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Karawang Abdul Syukur mengusulkan agar semua pihak menggandeng UKM (Usaha Kecil Menengah) agar tingkat pengangguran di Karawang bisa dikurangi.

Abdul mencontohkan soal potensi pendapatan dari pengadaan baju seragam yang bisa digarap pelaku UKM.

"Berapa seragam pabrik di Karawang yang dibutuhkan setiap tahun? Ambil contoh, kalau satu perusahaan jumlah karyawannya seribu, dan satu karyawan membutuhkan dua stel pakaian, maka dalam satu tahun diperlukan dua ribu seragam. Itu baru satu pabrik. Potensi pengadaan baju seragam itu selama ini digarap oleh pengusaha luar Karawang," katanya.

Untuk itu pihaknya saat ini sedang menyiapkan 80 unit mesin jahit. Ia menyarankan perusahaan yang tergabung dengan Apindo agar mengorder seragam dari Apindo.

"Nanti Apindo yang akan menyalurkan ke UKM di Karawang," katanya.

Editor : Faizol Yuhri

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut