Oma Miharja merupakan kader Demokrat yang sempat disinggung Pendi Anwar sebagai kontestan calon Ketua DPC Demokrat Karawang. Belakangan, Oma mundur dari kontestasi dan menyerahkan dukungan PAC miliknya ke Cellica.
Sementara Deddy sempat berseteru dengan Pendi Anwar soal jabatan Ketua DPRD Karawang. Deddy menyinggung soal komitmen periode 2,5 tahun sekali dan meminta Pendi mundur secara sukarela dari kursi Ketua DPRD. Ia menyodorkan nama Budianto sebagai pengganti Pendi.
Deddy juga sempat melempar isu soal Ketua DPC Demokrat Karawang yang akan kembali diduduki Cellica. Ia bilang suara kader sudah bulat untuk kembali mendukung Cellica.
Sumber redaksi di internal Demokrat sempat membocorkan makna dari unggahan foto tersebut. Budianto dijanjikan posisi Ketua DPRD Karawang menggeser Pendi, Deddy diposisikan sebagai sekretaris yang lagi-lagi menggeser posisi Pendi, dan Oma duduk sebagai bendahara partai. Sementara Zenal Aripin, mantan kontestan calon Ketua DPC Demokrat akan dijanjikan posisi calon bupati dari Demokrat.
Skuad baru ini akan diumumkan pada Muscab serentak Partai Demokrat di Bandung, Kamis (16/6) nanti.
Sumber kami juga bilang, siapa pun pemenangnya, kemungkinan besar salah satu kandidat akan melakukan restrukturisasi untuk membersihkan kepentingan lawan politik.
Tidak mau kalah, Pendi membalas sinyal dari Cellica. Ia mengunggah dua video di Instagram miliknya.
Video pertama menampilkan Pendi Anwar bersama pengurus sembilan PAC yang mendukungnya. Pendi memimpin mereka meneriakkan yel-yel kemenangan.
"Demokrat, siap. Demokrat, siap. AHY, presiden. Pendi Anwar, menang. Pendi Anwar, menang," teriak Pendi dan pendukungnya.
Sedangkan di video kedua menampilkan dirinya diantar para pendukungnya menuju lokasi verifikasi. Beda dengan video pertama, di video kedua tersebut Pendi menyisipkan lagu Unstoppable-nya Sia. Pendi seolah menegaskan kalau ia tidak terhentikan.
Akademisi sekaligus pengamat politik Gili Argenti menuturkan, kemenangan dari calon kandidat Cellica Nurrachadiana maupun Pendi Anwar dalam memperebutkan kursi Ketua DPC berlogo bintang mrcy itu akan ditinjau dari seberapa kuat pengaruh kedua belah pihak dalam melakukan lobi-lobi politik.
Dosen Ilmu Pemerintahan Unsika (Universitas Singaperbangsa Karawang) ini menuturkan jabatan keduanya di pucuk pimpinan eksekutif dan legislatif membawa keuntungan tersendiri bagi keduanya.
"Kedua politisi ulung di Kabupaten Karawang yang saat ini duduk sebagai pucuk pimpinan di lembaga eksekutif maupun legislatif memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan lobi-lobi politik untuk mencapai tujuannya," katanya.
"Posisi dari dua kandidat di lembaga pemerintahan sangat strategis dalam menentukan arah dinamika politik ke depan," tambahnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait