Saat ini krisis air merupakan tantangan global seiring dengan meningkatnya permintaan air karena pesatnya urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, pandemi COVID-19, dan isu perubahan iklim.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengingatkan terkait ancaman krisis air global.
Basuki mengatakan, Studi OECD menyatakan permintaan air global akan meningkat sebesar 55% hingga tahun 2050, terutama karena pertumbuhan penduduk dan industri.
'Untuk itu, diperlukan pengelolaan sumber daya air secara efektif,'tandas Basuki saat menghadiri Kongres Ke-27 Komisi Internasional Bendungan Besar (International Commission On Large Dams/ICOLD) di Marseille, Prancis, Selasa (31/5/2022).
Menurut Basuki, kita harus membangun lebih banyak bendungan dan mengelola bendungan eksisting lebih efisien.
Basuki mencontohkan, sejak tahun 2015, Indonesia telah membangun 61 bendungan baru dan melakukan optimasi 231 bendungan/waduk eksisting untuk meningkatkan ketersediaan air mendukung pertanian, industri, pariwisata, perkotaan, kebutuhan domestik, dan kegiatan lainnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait