Menguak Misteri Pocong Celana Dalam, Ritual Istri yang Diselingkuhi Suami

Tim iNews.id
Pocong celana dalam bekas, saat disanggarkan di tempat angker, untuk membunuh 'burung'suami.(Foto: iNews Karangayar/ist)

KARANGAYAR, iNews.id - Bagi suami yang doyan selingkuh atau suka bermain belakang dengan WIL (wanita idaman lain) maupun daun muda, kini harus ekstra hati-hati. Sebab, ada ajian yang membuat penis suami tiba-tiba menjadi tidak berfungsi (impotensi).

Tentunya, celana dalam (celdam) bekas milik suami bisa dicuri istrinya untuk dipocong dan disanggarkan di pohon angker. Biasanya para suami melampiaskan nafsu birahinya di luar rumah dengan cara main belakang dan umpet-umpetan.

Selama istrinya tidak mengetahuinya akan aman-aman saja, tetapi ketika sang istri mengetahuinya, maka akan terjadi ‘bencana’ di rumah tangganya. Bukan hanya akan terjadi ‘perang dunia’ saja, namun ‘burungnya’ juga tidak bisa ‘manggung’ lagi, ketika bersetubuh dengan wanita yang bukan istrinya.

Abah Mustofa, salah satu ahli supranatural spesialis ‘pembunuh burung’ berasal dari daerah Jember, Jawa Timur ini mengungkapkan, untuk istri yang mengalami hal tersebut harus menjalani prosesi ritual supranatural.

Pertama, syarat yang harus dipenuhi istri ini dengan jujur mengungkapkan masalah perselingkuhan yang dilakukan suaminya, lepas dari mengetahui pasangan selingkuh suaminya atau tidak.

Dengan syarat istri harus masih benar-benar mencintai suaminya dan tidak ingin menggugat cerai. Sehingga akan menerima dengan ikhlas suaminya kembali, asal suaminya tidak mengulangi perselingkuhan lagi. 

Kedua, isteri tersebut tidak melampiaskan atau balas dendam dengan cara berselingkuh dengan pria lain. Ketiga, tidak putus asa atau mau melayani hubungan intim dengan suami sepenuh hati. Kalau semua persyaratan tersebut sudah dipenuhi oleh isteri.

Abah Mustofa yang tinggal di Desa Siwal Rt 01/Rw III, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah ini baru sanggup mengerjakannya dengan ajian ilmu kegaiban yang diturunkan dari ayahnya, Muhammad Latif yang berasal dari Madura.

Istri yang menjadi korban perselingkuhan ini harus mampu membawa celdam bekas dipakai suaminya (sebelum dicuci). Selanjutnya, pada secarik mori (kain putih) yang sudah disediakan Abah Mustofa, supaya ditanda tangani dan diberi nama terang, juga disertakan nama suaminya.

Kemudian celdam itu ditaruh di atas mori dan dibubuhi rajah tertentu serta disemprot adonan minyak wangi yang terdiri dari 29 jenis yang beraroma mistis (disukai lelembut), di antaranya terdiri dari minyak zafaron, malikat subuh, kasturi, Al Jin, cendana, kenanga dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu di sini, juga diletakan batu akik jenis sri tumpuk untuk dipocong.

Pada tengah malam dilakukan prosesi ritual umbul donga Abah Mustofa dalam posisi duduk bersila, di hadapan pocongan mori yang sudah lengkap dengan uborampenya, mata terpejam dengan mulut komat-kamit membacakan permohonan kepada Sang Kholiq.

Biasanya ritual umbul donga ini, dilakukan di halaman depan rumahnya yang tidak beratap alias beratapkan langit. Hal ini dilakukan dengan harapan agar permohonannya bisa langsung tersambung dengan Sang Kholiq.

Dua hari berikutnya, istri tadi disuruh kembali lagi kepada Abah Mustofa untuk melakukan prosesi ritual pada tengah malam di lokasi yang angker, wingit atau dikeramatkan yang di sana ada pohon besarnya, baik di kuburan, petilasan, di lokasi pertapaan maupun daerah lain yang memiliki aura mistis kuat dan wingit yang penuh dengan lelembut atau makhluk halusnya.

Nah, di pohon yang kajiman (di tunggu banyak maklhuk gaib/jin) seperti dedemit, pocong, kuntilanak maupun periprayangan itu, pocong celdam bekas itu disanggarkan dengan cara mengaitkan benang tadi digantungkan di ranting atau batang pohon tersebut.

Di bawah pocong celdam itu disulut puluhan dupa wangi, sehingga muncul aroma mistis dengan mengepulnya asap putih yang menjulang.

Dupa wangi dan 29 jenis minyak wangi itu sebagai persembahan atau sesaji untuk para makhluk gaib yang bersemayam di area angker itu. Dengan kata lain, kedua jenis wewangian itu ibarat ’ upah’ atau ‘makanan’ lelembut.

Ritual ini dengan tujuan supaya semua makhluk halus yang ada di area angker itu tidak mengganggu apa yang dilakukan Abah Mustofa serta wanita yang di tinggal selingkuh suaminya tadi.

Sebelum melakukan ritual tersebut, istri tadi agar melakukan prosesi mandi keramas di sendang keramat yang ada di sekitar tempat angker itu.

Prosesi mandi ini sekaligus untuk mengembalikan ‘kesucian’ bagian kewanitaannya agar kembali pulih ‘keperawanannya’ seperti sebelum menikah.

Setidaknya ketika melakukan hubungan intim dengan suaminya, benar-benar bisa mencapai kenikmatan yang luar biasa. Lamanya melakukan ritual menyanggarkan pocong celdam itu memakan waktu sekitar dua jam-an.

Seusainya, para lelembut dan danyang yang di sana akan ‘membantu’ serta bekerja dengan sendirinya sesuai dengan yang diperintahkan Abah Mustofa pada saat ritual tadi.

Dan pada saat itu pula hasilnya akan bisa dirasakan oleh pria peselingkuh (suami dari wanita tadi) ketikan bersetubuh dengan istrinya.

Jika suami tersebut masih melakukan persetubuhan dengan wanita lain (bukan dengan istrinya), maka ‘burungnya’ akan lumpuh, tak berdaya alias impoten.

“Sebaliknya jika persetubuhan itu dilakukan dengan istrinya akan menjadi garang dan mampu merasakan puncak kenikmatannya” katanya, meski jika sebelum melakukan hubungan intim dengan wanita lain, suami meminum obat kuat atau ramuan kuat lelaki, guna mengencangkan auratnya ? Tetap saja ‘burungnya’ tidak bisa berdiri.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network