Trump Berlakukan Tarif Impor 1 Agustus 2025, Ada yang Kena 70 Persen

Dani Jumadil Akhir/Boby
Tarif Impor Trump Berlaku 1 Agustus 2025, Ada yang Kena 70 Persen. Foto: Reuters

JAKARTA, iNewsKarawang.id-Terkait pengenaan tarif impor tinggi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani surat kepada 12 negara. Surat ini akan dikirimkan kepada 12 negara tersebut pada hari ini, Senin (7/7/2025).

Trump mengatakan, sebanyak 12 negara itu nantinya hanya memiliki dua pilihan setelah mengetahui pengenaan tarif bea masuk yaitu terima atau tinggalkan. 

Namun, Trump enggan menyebutkan nama-nama negara mana saja yang akan dikenakan tarif impor tinggi. Trump mengatakan bahwa hal itu akan diumumkan kepada publik pada hari Senin.

Dalam perang dagang global yang telah mengguncang pasar keuangan dan memicu perebutan di antara para pembuat kebijakan untuk menjaga ekonomi mereka, Trump pada bulan April mengumumkan tarif dasar 10 persen dan jumlah tambahan untuk sebagian besar negara, beberapa berkisar setinggi 50 persen

Namun, semua kecuali tarif dasar 10 persen kemudian ditangguhkan selama 90 hari untuk memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi mencapai kesepakatan.

Periode tersebut berakhir pada 9 Juli, meskipun Trump pada Jumat pagi mengatakan tarif bisa lebih tinggi lagi, berkisar hingga 70 persen dengan sebagian besar akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.

"Saya menandatangani beberapa surat dan akan dikirim pada Senin, mungkin dua belas," kata Trump, ketika ditanya tentang rencananya terkait tarif. "Jumlah uang yang berbeda, jumlah tarif yang berbeda," kata Trump dilansir Reuters.

Trump dan para menteri awalnya mengatakan mereka akan memulai negosiasi dengan sejumlah negara mengenai tarif, tetapi presiden AS telah kecewa dengan proses tersebut setelah berulang kali mengalami kemunduran dengan mitra dagang utama, termasuk Jepang dan Uni Eropa. Dia tidak menanggapi prediksinya bahwa beberapa perjanjian perdagangan yang lebih luas dapat dicapai sebelum batas waktu 9 Juli.

Pergeseran strategi Gedung Putih mencerminkan tantangan dalam menyelesaikan perjanjian perdagangan pada segala hal mulai dari tarif hingga hambatan non-tarif seperti larangan impor pertanian, dan terutama pada jadwal yang dipercepat.

Sebagian besar perjanjian dagang di masa lalu membutuhkan negosiasi selama bertahun-tahun untuk diselesaikan.

Satu-satunya perjanjian dagang yang dicapai hingga saat ini adalah dengan Inggris, yang mencapai kesepakatan pada bulan Mei untuk mempertahankan tarif 10 persen dan memperoleh perlakuan istimewa untuk beberapa sektor termasuk mobil dan mesin pesawat terbang, dan dengan Vietnam, yang memangkas tarif pada banyak barang Vietnam menjadi 20 persen dari yang sebelumnya diancam sebesar 46 persen. Banyak produk AS akan diizinkan masuk ke Vietnam tanpa bea masuk.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia mempersiapkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) strategis dengan mitra dagang di Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari respons terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan AS oleh Presiden Donald Trump. MoU tersebut dijadwalkan ditandatangani pada 7 Juli 2025

Diketahui, Indonesia kena tarif impor hingga 47 persen dari AS untuk produk-produk tertentu apabila masuk ke pasar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia telah menyusun berbagai skema pembelian produk dari AS yang nilainya mencapai USD34 miliar atau setara Rp544 triliun. Angka ini jauh melebihi defisit perdagangan AS terhadap Indonesia yang saat ini tercatat sebesar USD19 miliar.

“Jadi tadi sudah dibahas tentang rencana Indonesia mengenai pembelian energi yang totalnya bisa mencapai USD15,5 miliar, kemudian terkait juga dengan pembelian barang agrikultur, dan juga terkait dengan rencana investasi termasuk didalamnya oleh BUMN dan Danantara,” ujar Airlangga usai rapat koordinasi bersama kementerian dan pelaku usaha, Kamis (3/7/2025).

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network