“Kami sudah mencoba menarik truk menggunakan ekskavator, tapi tetap tidak berhasil. Medan yang sulit, ditambah akses jalan yang terbatas, membuat truk tidak dapat mencapai lokasi sampah,” ungkap Agus pada Senin (3/3/2025).
Karena akses yang masih sulit dilalui, sampah-sampah tersebut untuk sementara ditumpuk di lahan kosong di sekitar sipon. Pihaknya masih menunggu laporan dari camat dan kepala desa setempat terkait kondisi jalur.
“Tidak ada alternatif lain selain menunggu jalur ini bisa dilalui. Sebenarnya ada jalur lain melalui Purwasari, tapi terlalu jauh dan tidak efisien,” jelasnya.
Agus mengungkapkan bahwa total volume sampah yang harus diangkut mencapai lebih dari 60 ton. Setidaknya, dibutuhkan 10 hingga 15 armada truk, dengan masing-masing truk mampu mengangkut sekitar 5-6 ton sampah.
“Kebanyakan sampah yang mengendap adalah styrofoam, plastik, dan ranting-ranting,” paparnya.
Jika akses jalan sudah mengering dan memungkinkan untuk dilewati, pihaknya menargetkan proses pembersihan selesai dalam waktu empat hari.
“Kami bersama Bappeda menargetkan dalam empat hari sampah ini bisa tuntas diangkut ke TPA Jalupang,” tukasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait