KARAWANG, iNewsKarawang.id - Sepanjang tahun 2024, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang mencatat sebanyak 960 peserta telah mengikuti pelatihan. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 302 peserta atau 32 persen yang tercatat telah bekerja.
Kepala UPTD BLK Disnakertrans Karawang, Agung Jauhari, menjelaskan bahwa pelatihan ini terbagi ke dalam enam gelombang dengan dua kategori utama yakni, Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang diikuti 768 peserta, dan Kewirausahaan (KWU) dengan 192 peserta, yang sebagian besar dilakukan di desa-desa.
“Kami memiliki 14 program kejuruan, di antaranya Pariwisata, Teknik Las, Replikator AC, Teknik Manufaktur, Bisnis dan Manajemen, Teknik Otomotif, Teknik Listrik, Garmen, Teknik Elektronika, Tata Kecantikan, Forklift, Handicraft, dan Tata Boga,” ujar Agung pada Kamis (2/12/2024).
Dari 960 peserta, sebanyak 302 orang telah bekerja berdasarkan data penyaluran UPTD BLK maupun laporan alumni. Namun, Agung mengakui bahwa memantau seluruh alumni secara langsung merupakan tantangan besar.
“Jumlah yang sudah bekerja mencapai 302 orang. Sebagian disalurkan langsung oleh kami, dan sebagian lagi melapor setelah mendapatkan pekerjaan secara mandiri,” katanya.
Agar alumni tetap terhubung dengan informasi peluang kerja, pihak BLK memanfaatkan grup WhatsApp dan akun media sosial resmi untuk berbagi lowongan pekerjaan.
Selain itu, mereka terus menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Karawang untuk memperbesar peluang kerja bagi lulusan BLK.
“Kami terus berupaya mendorong perusahaan-perusahaan agar membuka peluang kerja khusus untuk siswa BLK. Ini salah satu cara kami meningkatkan penyerapan tenaga kerja,” jelas Agung.
Peserta BLK mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai bukti telah mengikuti pelatihan. Agung berharap sertifikat ini dapat menjadi nilai tambah bagi peserta saat melamar pekerjaan.
“Lulusan BLK menerima sertifikat yang menunjukkan mereka memiliki keterampilan tertentu. Namun, apakah ini menjadi nilai tambah atau tidak, tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing,” tambahnya.
Agung juga menegaskan bahwa BLK tidak memberikan uang saku kepada peserta. Fokus utama adalah meningkatkan kompetensi peserta agar mereka lebih siap bersaing di pasar kerja.
"Dengan pelatihan ini, diharapkan lebih banyak tenaga kerja lokal Karawang yang mampu terserap di berbagai sektor industri dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait