KARAWANG, iNewsKarawang.id – Dari sebuah desa kecil di Karawang yang dikenal sebagai Kampung Mangga, lahir sebuah produk lokal bernama Pangga yang kini menembus pasar internasional di lima benua.
Berawal dari mimpi besar seorang pria bernama Ade Wahyu, atau yang akrab disapa Kang Dewa, Pangga membuktikan bahwa inovasi dan tekad dapat membawa sebuah UMKM menjadi pemain global.
Nama Pangga sendiri merupakan akronim dari Pabrik Mangga, sebuah visi yang dimiliki Ade sejak lama.
"Saya ingin memiliki pabrik yang bisa mengolah segala macam produk berbahan dasar mangga,” ungkap Ade.
Inspirasi itu muncul ketika ia mengelola tempat wisata Jatidipala di Tempuran, yang terkenal sebagai Kampung Mangga. Namun, karena keterbatasan investasi untuk mesin-mesin besar, Ade memulai dari sesuatu yang lebih sederhana: keripik buah.
Berinovasi di Tengah Tantangan
Didirikan pada tahun 2021, Pangga awalnya hanya memiliki dua varian keripik buah. Kini, mereka menawarkan tujuh varian rasa, termasuk mangga, nangka, pisang, apel, nanas, labu, dan melon.
Ade menyebut bahwa teknologi vacuum frying yang dikembangkan bersama Universitas Brawijaya Malang menjadi kunci utama keberhasilan produknya.
“Teknologi ini membuat keripik kami lebih awet hingga satu tahun tanpa kehilangan rasa dan tekstur,” jelas Ade.
Kendati demikian, bukan hanya kualitas rasa yang membuat Pangga menonjol. Kemasan produk yang warna-warni dengan desain modern menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, memudahkan mereka membedakan setiap jenis keripik berdasarkan warna.
“Kami ingin menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar rasa. Branding yang kuat adalah bagian dari strategi kami untuk memenangkan hati konsumen,” tambahnya.
Dari Karawang ke Lima Benua
Pangga kini telah merambah pasar internasional, diekspor ke 16 negara di lima benua, termasuk Australia, Belgia, Afrika Selatan, Meksiko, Jepang, hingga negara-negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Qatar. Semua ini berkat inisiatif Universitas Gadjah Mada (UGM) yang membantu Pangga memasuki pasar ekspor.
“Alhamdulillah, kami terus berkembang. Hingga kini, produk kami sudah tersebar di lima benua,” kata Ade.
Di pasar domestik, Pangga hadir di kota-kota wisata seperti Malang, Yogyakarta, Bali, dan Lombok. Selain itu, produk ini tersedia di pusat perbelanjaan modern seperti Transmart dan Carrefour, serta beberapa provinsi di luar Jawa seperti Kalimantan dan Sulawesi.
Langkah Menuju Perusahaan Go-Green
Meryndah Putri Utami, co-owner Pangga, menekankan pentingnya visi keberlanjutan. Ia bercita-cita menjadikan Pangga sebagai perusahaan go-green.
Menurutnya, keberlanjutan bukan hanya tentang lingkungan, tetapi juga memastikan bahwa bisnis Pangga terus memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar.
"Kami ingin mengolah limbah kulit buah menjadi pakan ternak, lalu mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik untuk merawat pohon mangga yang akan menjadi bahan baku kami,” jelas Meryndah.
Motivasi untuk UMKM Karawang
Sebagai salah satu UMKM yang sukses, Ade dan Meryndah berharap Pangga bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di Karawang.
“Jangan hanya menciptakan produk, tapi ciptakan pasar. Beranilah bermimpi besar dan membuat sesuatu yang berbeda,” kata Meryndah.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait