KARAWANG, iNewskarawang.id - Bupati Karawang Aep Syaepuloh menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Lapangan Karangpawitan Kabupaten Karawang, Kamis,(25/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karawang Aep Syaepuloh menegaskan bahwa tindak kekerasan terhadap anak di Karawang harus diberantas sampai keakar.
Dengan hal tersebut, kata Bupati, seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat untuk saling bersinergi dan menjadi garda terdepan sebagai pelindung dan pembimbing bagi anak-anak.
"Permasalahan anak, kekerasan, termasuk di Pesantren, kita harus sama-sama mengawasi. Mulai hari ini, sisir permasalahan satu persatu yang ada di Karawang. Kalau kita bersama-sama, insyaallah semua masalah bisa terselesaikan," Tegas Aep.
Bukan hanya itu, Bupati Aep juga mengatakan jika tidak mungkin DPPKB dengan DP3A Karawang untuk digabungkan. Mengingat, peran dan tugas DP3A sendiri sangatlah sentral untuk menangani persoalan perempuan dan anak di Kabupaten Karawang.
"Enggak mungkin untuk digabungkan, karena dari data sebanyak 51 persen penduduk di Karawang merupakan perempuan. Jadi enggak mungkin," Katanya.
"Dan kedepannya, kita juga akan memperkuat DP3A Karawang agar kekerasan dan kesejahteraan terkait perempuan dan anak dapat ditangani dengan maksimal," Tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Karawang, Wiwiek Krisnawati menyampaikan bahwa dalam peringatan Hari Anak Nasional ke-40 ini, pihaknya menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya; perlombaan seperti impersonate, jinggle fun, poster digital hingga video kreatif. Kemudian, kegiatan ditutup dengan perayaan hari puncak di Lapang Karangpawitan.
"Pada prinsipnya kita sebagai pelindung anak, kami menampung semua aspirasi anak," ujarnya saat diwawancarai.
Dalam kesempatan tersebut juga Wiwiek menyampaikan pesan kepada seluruh orangtua di Kabupaten Karawang agar tidak melakukan tindak kekerasan terhadap anak. Seyogyanya, anak diberikan edukasi dan motivasi yang mendorong menuju perkembangan lebih baik.
"Anak tidak boleh dikerasi, ada cara yang lebih elok ketika memberikan edukasi dan membimbing anak supaya tanpa kekerasan bisa mengikuti arahan orang tua," Tuturnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
