Diduga Lalai, Bayi Ibu Muda Meninggal Dunia Saat Melahirkan di Puskesmas Tirtajaya

Iqbal Maulana Bahtiar
Diduga Lalai, Bayi Ibu Muda Meninggal Dunia Saat Melahirkan di Puskesmas Tirtajaya (Foto : Istimewa)

KARAWANG, iNewskarawang.id - Diduga lalai dalam memberikan penanganan, Seorang Ibu bernama Eha (21), warga dusun Guhamulya, Kelurahan Medankarya, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang harus kehilangan putri pertamanya saat melahirkan di Puskesmas Tirtajaya, Karawang.

Diungkapkan Suami Eha, Andi (31), awal mula peristiwa tersebut saat istrinya hendak melahirkan di Puskesmas Tirtrajaya pada Rabu,(10/7/2024),lalu.

Sesampainya di Puskesmas, Andi beserta sang Istri menghampiri salah satu bidan. Alih-alih memberikan penanganan terhadap istrinya, bidan tersebut malah diam tak bergeming duduk di kursinya dan menanggapi dengan santai sambil bermain ponsel.

Tidak lama berselang, datang Bidan lain yang melakukan pemeriksaan terhadap istri Andi. Dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa istrinya tidak bisa lahiran secara normal karena tensi tinggi.

Bidan tersebut menyarankan Andi untuk merujuk istrinya kerumah sakit. Namun, salah satu bidan seakan-akan  menghalangi dirinya untuk melakukan rujukan karena diketahui BPJS Andi belum berlaku, sehingga terpaksa Istri Andi harus bertahan di Puskesmas.

Di Puskesmas, Bukanya diberikan penanganan untuk menurunkan tensi sang istri, bidan yang menangani malah meminta istri Andi untuk tetap gerak (jalan-jalan) dan berbaring di ranjang rawat.

Kesal dengan pelayanan tidak maksimal, Andi pun sempat geram, "kalau cuma mau tiduran, mending istri saya dirumah aja, enggak usah dibawa kesini," Tegas Andi.

Kemudian, sekitar Pukul 8 malam, Andi mendapatkan kabar dari bidan bahwa detak jantung anaknya melemah, sontak, Andi langsung berbegas menemui Istrinya dan menekan dokter agar segera memberikan surat rujukan.

Saat itu kemarahan Andi memuncak, ditambah lagi pihak Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Puskesmas tidak mengkonfirmasi berapa kami harus membayar biaya persalinan umum. Mereka langsung menilai jika saya dan keluarga pasti tidak akan mampu.

"Dia (bidan) ngambil keputusan sendiri tanpa konfirmasi ke saya. Dia bilang saya enggak mampu untuk jalur umum saat dirujuk kerumah sakit, padahal saya enggak bilang begitu," Ungkapnya.

Seketika itu, Istri Andi langsung dibawa ke Rumah Sakit Hastien Rengasdengklok. Namun sayangnya terlambat, bayi dalam kandungan istri Andi sudah meninggal dunia saat diperiksa oleh dokter di RS Hastien Rengasdengklok.

"Terlambat, dokternya juga bilang ke saya, kalau dari jam 2 di bawa kesini lebih awal bisa tertolong. Ini bayi meninggal karena keracunan air ketuban," Katanya.

Setelah kejadian tersebut, Pihak Puskesmas Tirtrajaya berjanji akan merundingkan hal tersebut dan akan menyambangi keluarga Andi. Akan tetapi, tidak ada sampai saat ini.

"Enggak ada pak, sampai detik ini. Saya enggak minta banyak, saya cuma mau mereka minta maaf. Tapi mana, enggak ada," kata Andi.

"Apa karena kita orang kecil (miskin) jadi enggak perlu ditanggapi," Imbuhnya.

Andi juga mengaku sedih melihat sang istri yang saat ini masih shock dan banyak melamun setelag kehilangan putrinya tersebut.

"Diem pak, enggak mau ngomong. Banyak ngelamun, khawatir saya. Ya saya harap, enggak ada lagi korban, cukup saya," Tegasnya.

"Dan untuk pihak Puskesmas, semoga pelayananan bagi masyarakat kecil jangan pilih-pilih. Harus maksimal juga dan bukan malah lalai," Tandasnya.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network