JAKARTA, iNewsKarawang. id-Putrie Aura Hermawan (21), jamaah haji asal Binjai, Sumatera Utara,meski memiliki keterbatasan pada indra penglihatan tidak membuat dia putus asa untuk berangkat haji.
Diketahui Aura tergabung dalam Kloter KNO-17. Dia merupakan qoriah nasional dan juga penghafal Alquran. Orangtua Aura sudah mendaftarkan haji dirinya saat dia berusia 8 tahun. Seharusnya Aura berangkat haji tahun 2021 namun mundur karena pandemi.
Mahasiswi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Padang itu pergi haji bersama ibunya, Elis Hasfriyani (49). Sedangkan ayahnya, Dodi Hermawan sudah meninggal dunia pada tahun 2020 lalu karena gagal ginjal.
"Perasaannya saya masya Allah, senang sekali karena bisa berangkat bareng mama,”ujarnya saat ditemui di Syisyah, Makkah, Rabu (4/6/2024).
“Walaupun juga sebenarnya sedih karena seharusnya berangkat bertiga bareng papa, tapi qodarullah papa sudah meninggal, jadi tinggal berdua sama mama," sambungnya.
Dia terharu saat sampai di Tanah Suci, karena tidak menyangka di usia yang sangat muda bisa melakukan ibadah haji.
"Cuma qodarullah pastinya senang karena Baitullah itu adalah impian setiap umat Islam di dunia untuk bisa berangkat haji. Pastinya senang terharu," katanya.
Aura saat ini sudah hafal 10 juz. Dia berharap bisa terus menghafal hingga 30 juz agar bisa memberikan 'mahkota' kepada orangtuanya di akhirat nanti. "Tujuan Aura menghafal Al-Quran juga untuk memberikan mahkota kepada mama dan papa," imbuhnya.
Aura juga menceritakan bagaimana dia bisa mengalami kelainan pada kedua matanya. Saat dilahirkan, dia dalam kondisi prematur di usia 6 bulan dan dirawat di inkubator selama 39 hari. Setelah membaik, dokter mengizinkan orangtua Aura untuk membawanya pulang.
Namun saat usianya 6 bulan, ada hal yang tak biasa yang terjadi pada dirinya, yaitu tidak merespon mainan yang diberikan. Keluarganya pun membawa ke rumah sakit hingga ke Penang, Malaysia. Dokter mengatakan, bahwa syaraf mata Aura telah putus.
Berjalannya waktu, Aura kecil tumbuh menjadi anak yang pintar. Bahkan dia mudah sekali menghafal sesuatu yang didengarnya. Termasuk lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dan salawat Nabi yang kerap diperdengarkan orangtuanya. Bahkan, saat usianya tiga tahun dia sudah bisa menghafal surat-surat pendek.
Dia mulai belajar tilawah dengan seorang guru saat usia 5 tahun. Metode belajarnya pun mendengarkan rekaman. Aura mulai belajar membaca Alquran braile tiga tahun kemudian.
Aura yang bercita-cita ingin menjadi tenaga pendidik dan penghafal Alquran itu lalu mencoba untuk mengikuti berbagai lomba MTQ.
Berbagai prestasi diraihnya, seperti juara 3 MTQ tingkat Provinsi Sumut tahun 2014, juara 3 di provinsi 2015, juara 1 tingkat provinsi tahun 2017, lalu dia dikirim ke tingkat nasional masuk 13 besar cabang cacat netra.
Tahun 2016 dia pernah menjadi juara 1 MTQ Nasional di kalangan disabilitas kategori SMP dan SMA di ajang Festival Lomba Senin Siswa Nasional yang digelar Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. Pada tahun 2021 dia juga juara 1 nasional yang diadakan lembaga Sam'an Alquran golongan 1-5 juz.
Saat ini Aura tengah mengikuti kelas penghafal Al-Quran dan berharap suara hari nanti bisa menghafal 30 juz Al-Quran. Sehari-harinya, dia menggunakan aplikasi Khatam di HP nya.
Dalam kesempatan ini, Aura juga mengapresiasi layanan yang diberikan Kementerian Agama kepada para jamaah disabilitas. Salah satu contohnya adalah saat dia mendapat kursi kelas bisnis penerbangan haji ke Tanah Suci.
Kursi bisnis bagi lansia dan disabilitas merupakan salah satu layanan yang diberikan untuk membuat jamaah lansia dan disabilitas nyaman. "Senang, Masya Allah Tidur mulu aku ka sampai susah dibangunin," tandasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait