KARAWANG, iNewskarawang.id - Dedi Mulyadi berpotensi kembali duduk di DPR RI dengan perolehan suara tertinggi di Dapil 7 Jabar. Bahkan, posisi elektabilitasnya saat ini disebut dapat mendongkrak Gerindra memperoleh 4 kursi DPR RI dan menjadikan Prabowo Juara 1 di Dapil 7 Jawa Barat pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurut analisis hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, tentang preferensi pemilih di Dapil 7 Jawa Barat terhadap para calon anggota DPR RI dan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Dedi Mulyadi memiliki popularitas yang tinggi dan diimbangi dengan kesukaan masyarakat yang juga tinggi.
Adapun, survei yang dilakukan pada periode tanggal 12 – 22 Januari 2024 dengan menggunakan metode standar Multi stage Random Sampling, yang melalui wawancara tatap muka langsung dengan jumlah responden 600 dan margin of error 4,1%.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah mengungkapkan, temuan survei tersebut keberadaan Dedi sebagai caleg DPR RI di Dapil 7 Jabar memang membawa berkah elektoral, baik buat partai Gerindra maupun buat Prabowo Subianto sebagai capres.
"Jika merujuk pada hasil simulasi data survei LSI Denny JA berdasarkan hitungan Sainte Lague, ada sumbangan elektoral Dedi Mulyadi cukup signifikan. Dari dua kursi Gerindra pada Pileg 2019 lalu, sekarang sudah dalam posisi aman untuk dapat 3 kursi dan sangat potensial memperoleh 4 kursi," ungkap Toto Izul Fatah, pada hari, Senin, (29/1/2024) pada saat konferensi pers di Karawang.
Ia menjelaskan, sumbangan elektoral yang diberikan mantan Bupati Purwakarta dua periode itu tergambar sangat jelas dari berbagai simulai pertanyaan tentang elektabilitas. Terutama, pada simulasi perolehan suara internal Gerindra, dimana Dedi memperoleh suara tertinggi dengan 63,6%.
Jika dibandingkan dengan Putih Sari yang hanya 8,3% dan lainnya seperti Obon Tabroni yang dibawah 5%. Padahal kedua figur tersebut sebagai incumbent. Adapun, perolehan suara terbesar Dedi, disumbang dari Purwakarta (40,0%), Karawang (26,4%) dan dari Bekasi (16,1%).
"Perolehan suara yang tinggi di Dapil itu tentu, salah satunya, hasil kerja-kerja politik Dedi Mulyadi yang selama ini selalu turun hampir setiap hari. Disamping itu, hasil kerja kerasnya mengampanyekan Paslon 02 diluar dapil tersebut yang berefek elektoral positif baik terhadap dirinya maupun partai," jelasnya.
Sambung Toto, yang membuat elektabilitas Gerindra menjadi juara 1 di Dapil 7 dengan 42,2% yang potensial memperoleh 4 kursi. Sementara, 6 partai lainnya seperti Golkar (9,5%), PDIP (8,8%), Nasdem (6,3%), PKS (5,5%), Demokrat (5,5%) dan PAN (4,2%), masing-masing, hanya potensial mendapat 1 kursi. Pada elektabilitas caleg antar partai pun, Dedi dengan 23,7% mampu mengungguli caleg-caleg dari partai lain. Sebut saja, Puteri Komarudin (Golkar) 3,0%, Rieke Diah Pitaloka (PDIP).2,5%,.Saan Mustofa (Nasdem) 2,5% dan yang lainnya dibawah 2%. Termasuk, PKB yang potensial akan kehilangan kursi.
Adapun beberapa faktor yang membuat Dedi Mulyadi unggul jauh di Dapil tersebut, diantaranya,.karena.dia.sudah.memenuhi.salah satu tuntutan hukum besi prilaku pemilih untuk menang, yaitu tingkat pengenalan yang cukup tinggi (82,2%) dan tingkat kesukaan yang juga sangat tinggi (89,9%).
Namunbegitu, Toto mengingatkan, ada sejumlah faktor yang harus di waspadai berdasarkan data survei tersebut. Pertama, terdapat data sekitar 60,7% publik yang mengaku sangat wajar dan cukup wajar terhadap money politic. Dan ada sekitar 75,8% publik yang menganggap money politic itu dapat mempengaruhi pilihan.
"Data seperti itu biasanya akan menjadi good news buat calon yang berkapital besar, jika memanfaatkannya dengan program bagi-bagi uang. Dan menjadi bad news buat calon yang amunisinya pas-pasan. Meskipun, praktik politik seperti itu tentu sangat buruk buat kepentingan menjaga kesehatan demokrasi kita," tandasnya.
Sementara itu, survei juga memotret elektabilitas seluruh paslon presiden dan wakil presiden di dapil itu. Dari data kurang lebih per H-15 ini, Prabowo melesat unggul meninggalkan jauh elektabilitas paslon lain, yaitu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Untuk pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 64,8%, Anies – Muhaimin (19,0%) dan Ganjar- Mahfud(7,8%). Dari sejumlah survei Dapil yang dilakukan LSI Denny JA, elektabilitas Paslon 02 ini memang tertinggi di seluruh Jawa Barat. Faktornya, bisa jadi karena Jabar sudah lama menjadi lumbung suara partai Gerindra dan Capres Prabowo tertinggi sejak 2019.
"Posisi elektabilitas Paslon 02 yang unggul itu bisa jadi karena faktor saling sumbang antara kekuatan personal Prabowo dan pesona Dedi Mulyadi. Pada bagian tertentu Prabowo menyumbang elektabilitas Dedi, dan pada bagian tertentu Dedi ikut mendongkrak elektabilitas Prabowo," pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait