JAKARTA - iNewsKarawang.id
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan, Indonesia mengalami puncak bonus demografi pada 2030.
Menurut Hary Tanoe, penduduk usia produktif (15-64 tahun) bakal lebih besar dibandingkan usia nonproduktif (di atas 65 tahun) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Tanah Air.
"Ini momentum yang perlu diimbangi dengan produktivitas kerja. Penciptaan lapangan pekerjaan menjadi tantangan untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional dari gelombang pengangguran,"papar Hary Tanoe dalam Future Heroes 'Exceed & Excel Together' Young Movement Conference 2023 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).
"Kalau bonus demografi ini tidak bisa diimbangi dengan produktivitas yang meningkat di masyarakat, ekonomi kita bakal masih tergantung dengan mesin ekonomi yang sekarang," tambah Hary Tanoe.
Lanjut Hary Tanoe, mempercepat lapangan kerja dinilai perlu sejalan dengan pembangunan manusia yang produktif hingga berdaya saing. Laju digitalisasi yang masif, secara langsung akan mendorong 'demand' atas pekerjaan bidang teknologi informasi.
"Kita butuh kelompok-kelompok pekerjaan baru untuk mempecepat produktivitas. Grup-grup baru diperlukan yang sama-sama mau membangun Indonesia," paparnya.
Dorongan memacu produktivitas dapat menyumbang peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bagi Hary, bantuan sosial berupa uang tunai masih belum menciptakan iklim produktif.
Kebijakan yang pro-pengentasan kemiskinan, pengurangan kesenjangan hidup, pembangunan manusia, hingga pemberantasan korupsi juga menjadi bagian tak terpisahkan menyongsong bonus demografi
"Kita memang saat ini fokusnya adalah membangun manusia Indonesia yang produktif. Itu tantangannya. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan kebijakan," tandasnya.
Editor : Boby
Artikel Terkait