YOGYAKARTA, iNewskarawang.id - Sebanyak 49 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang digelar Ditreskrimum Polda DIY melanjutkan rekonstruksi kasus mutilasi yang mengakibatkan korban Redho Tri Agustin (20) mahasiswa UMY asal Pangkal Pinang Bangka Belitung, Selasa (8/8/2023).
Diketahui garis polisi terpasang melingkar hingga ke pekarangan kontrakan Waliyun, warga Magelang. Rekonstruksi sendiri dimulai pukul 10.00 WIB dilakukan di kontrakan Waliyun tinggal di Dusun Krapyak, Kalurahan Triharjo Kapanewon Sleman.
Dua tersangka yakni W (29) warga Magelang dan R (38) warga Jakarta tiba di lokasi kejadian dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Kedua tersangka turun dari mobil tahanan dengan tetap menggunakan sabo atau penutup kepala.
Tak ada teriakan ataupun hujatan menyambut kedatangan para pelaku. Warga hanya sibuk mengabadikan kehadiran dari kedua tersangka tersebut. Mereka penasaran dengan wujud dari tersangka Riduuan
Setelah mulai pukul 10.00 WIB, rekonstruksi baru selesai pukul 12.30 WIB setelah sempat istirahat sebentar menunggu adzan dhuhur selesai dikumandangkan.
Adegan demi adegan diungkapkan oleh penyidik melalui megaphone. Reka ulang pembunuhan dan mutilasi ini sendiri sebagian besar dilaksanakan di dalam kamar Waliyin. Sehingga tidak terlihat jelas reka adegan seperti apa.
Bahkan banyak adegan yang tidak dibacakan secara lantang oleh penyidik. Kemungkinan adegan-adegan yang tidak diungkapkan secara lantang adalah adegan sadis yang dilakukan oleh kedua pelaku.
Dirkrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan pihaknya telah melaksanakan kegiatan rekonstruksi kasus yang mereka duga peristiwa pembunuhan dan mutilasi. Di mana pihaknha menyertakan dari kejaksaan, inafis dari kedokteran forensik.
"Tadi sudah melaksanakan sekitar 49 adegan," ujar dia usai rekonstruksi selesai.
Menurut Dirkrimum, reka ulang adegan pembunuhan dan mutilasi ini nanti digunakan untuk proses pemberkasan mereka. Dan nantinya juga bakal digunakan untuk penuntutan serta pembuktian.
Dia mengatakan sebenarnya proses rekonstruksi akan dilaksanakan di tiga tempat yaitu tempat pembunuhan, kedua pembuangan organ tubuh dan ketiga penguburan kepala namun karena situasi maka sengaja mereka persiapkan di lokasi pembunuhan dan mutilasi.
Dia menambahkan mereka sengaja melaksanakan rekonstruksi ini untuk menceritakan peristiwa. nanti kemudian untuk bagaimana terbunuhnya korban dan korban meninggal karena apa, nanti akan dibuktikan di persidangan.
"Tidak ada Temuan baru. Sampai saat ini sesuai pemeriksaan," kata dia.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait