JAYAPURA, iNewskarawang.id - Saat insiden Mugi terjadi tercatat sembilan pucuk senjata organik TNI-AD hilang.
Hal itu diakui Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
"Senpi yang hilang sembilan pucuk (bukan lima pucuk) dan lima prajurit gugur dalam insiden yang terjadi tanggal 15 April lalu,"ujarnya usai memimpin serah terima jabatan pejabat di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih, dilansir Antara di Jayapura, Selasa (9/5/2023).
Dijelaskannya, sembilan pucuk senjata organik TNI-AD yang hilang di Mugi yaitu lima pucuk SS2 V1 100 IAR, dua pucuk senpi FN Minimi serta mouser dan SS2 V5 masing-masing satu pucuk.
"Senjata api yang hilang itu merupakan senjata organik TNI-AD, " terangnya.
Jenderal bintang dua Kopassus ini menambahkan, berbagai upaya dilakukan agar sembilan pucuk senjata api itu dapat diserahkan kembali karena bila tidak akan berbahaya.
“Berbagai upaya saat ini sudah dilakukan agar senpi organik TNI-AD itu dapat kembali,”imbuhnya.
Prajurit yang gugur dalam insiden itu tercatat lima orang termasuk seorang diantaranya yang sebelumnya jatuh ke dalam jurang di kawasan Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Saat ditanya tentang upaya pencarian pilot yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Pangdam Cenderawasih saat ini mengedepankan negosiasi.
"TNI-Polri terus mengupayakan untuk membebaskan pilot Philip yang ditawan sejak tanggal 7 Februari lalu, " pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait