Kenapa Banyak Suami Larang Istri Tes HIV ? Ini Alasannya

Wiwie Heriyani/Boby
Dokter Periksa Pasien HIV (Foto : Health)

JAKARTA, iNewskarawang.id - Ibu rumah tangga yang memiliki faktor resiko tertular HIV AIDS, agar segera melakukan skrining atau pemeriksaan.Hal ini mengingat kasus HIVpada kelompok ibu rumah tangga di Indonesia mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Tercatat, hingga saat ini kasusnya mencapai 5.100 kasus positif.

Demikian imbauan Juru  Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril baru-baru ini .

Menurut Syahril, saat ini tercatat hanya sebesar 55% ibu hamil yang melakukan skrining atau tes HIV AIDS. Padahal, mereka sangat berpotensi menularkan ke calon bayinya.

Selain karena masih banyak para ibu rumah tangga yang masih malu untuk melakukan tes HIV, ironisnya, masih banyak juga yang justru tidak mendapatkan izin dari suami.

“Ada loh faktor penolakan dari suami ya. Pertanyaannya juga apakah, ada juga faktor penolakan dari istri ya? Bisa juga terjadi. Intinya sebetulnya tidak boleh ada penolakan. Ya dengan catatan sudah ada faktor risiko tadi,” ujar dr.Syahril, dalam konferensi pers secara daring, Senin, (8/5/2023).

“Jadi hanya 55% ya ibu hamil yang (saat ini) mau dites HIV ya. Jadi dari 100% ibu hamil tadi itu ternyata hanya 50% yang dites karena sebagian besar tidak mendapatkan izin suami untuk dites karena berbagai alasan,” sambungnya.

dr.Syahril melanjukan, saat ini, tercatat dari 7.153 kasus positif HIV AIDS di kalangan ibu rumah tangga, sebanyak 76 persennya masih belum mendapatkan pengobatan.

Karena itu ia menilai, perlu adanya keterbukaan antara suami dan istri untuk menekan tingginya kasus HIV AIDS di ruang lingkup rumah tangga.

“Makanya ini perlunya suatu bagaimana stigma. Jangan sampai nanti kita berperilaku yang begitu, terus kita melarang pasangan kita itu (untuk tes HIV),” ungkap dr.Syahril.

“Tapi makanya ini dibuat terbuka, meskipun nggak gampang, tapi mau tidak mau harus terbuka kepada pasangannya untuk menyampaikan ini. Makanya kita sampaikan data dengan maksud ya ini harus bisa ditekan dan bisa kita kendalikan,” sambungnya.

Apalagi, hingga saat ini skrining atau pemeriksaan HIV AIDS masih gratis. dr.Syahril memastikan, bahwa hampir di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan baik itu di puskesmas maupun rumah sakit telah memiliki pelayanan HIV Conseling & Testing (HCT).

“Jadi di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan ya baik di puskesmas rumah sakit hampir semuanya sudah mempunyai pelayanan yang disebut dengan pelayanan HCT ya, yaitu pelayanan untuk melakukan screening HIV, dan juga penyakit penyakit seksual yang lain, termasuk sipilis,” paparnya.

“Dan semuanya gratis ya dan juga beberapa klinik swasta juga bahkan sudah ada klinik dengan layanan HCT itu ya,” imbuhnya.

Editor : Frizky Wibisono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network