4. Tradisi Pukul Manyapu di Maluku
Masyarakat Maluku punya tradisi lebaran yang agak ekstrem. Namanya pukul manyapu atau pukul sapu. Tradisi ini berasal dari Morella, Kabupaten Maluku Tengah, dan sudah ada sejak tahun 1646.
Digelar setiap tujuh hari setelah Idul Fitri. Dalam tradisi ini para peserta akan saling memukul dengan sapu lidi hingga badan mereka terluka. Para pemuda yang ikut serta akan dibagi dalam dua kelompok atau regu, dengan jumlah tiap regu minimal 10 orang.
Para peserta Pukul Manyapu biasanya menggunakan celana pendek, bertelanjang dada, dengan pengikat kepala berwarna merah yang melingkar di kepala, biasa disebut dengan kain berang. Meski saling memukul, tradisi ini dimaksudkan untuk perdamaian, jadi tak ada saling dendam.
5. Tumbilotohe di Gorontalo
Tradisio Tumbilotohe, mungkin menjadi tradisi yang paling ditunggu-tunggu saat Lebaran. Sejak tiga hari sebelum Idul Fitri atau lebaran hiasan lampu minyak akan dipasang oleh warga Muslim Gorontalo. Lampu lampu yang terpasang inilah yang akan menyemarakkan suasana Lebaran.
Uniknya lagi, lampu hias yang dipasang setiap rumah mengikuti jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Tradisi menghias rumah dengan lampu minyak, diketahui sudah dilakukan sejak abad ke-15 hingga sekarang.
6.Bedulang di Belitung
Masyarakat Bangka Belitung punya tradisi unik saat lebaran yakni Bedulang. Sesuai dengan namanya, terdapat sebuah dulang atau nampan yang diisikan berbagai macam lauk dengan piring-piring kecil. Lauk tersebut disantap menggunakan ketupat.
Beberapa masakan khas Belitung yang dihidangkan di atas bedulang adalah ayam masak ketumbar, sate ikan, oseng-oseng sayuran, dan sambal sereh. Sementara untuk kuenya, biasanya disajikan kue rintak dan kue putih.
7.Grebeg Syawal di Yogyakarta
Tradisi lebaran
Editor : Boby
Artikel Terkait