JAKARTA, iNewskarawang.id - Tahukah anda, ada banyak keutamaan di 10 hari terakhir bulan suci ramadhan. Diantaranya banyak amalam yang dianjurkan kepada umat muslim untuk melaksanakannya.
Tidak hanya itu, tak sedikit pula para sahabat Nabi Muhammad SAW yang meriwayatkan keutamaan atau amalan pada 10 hari terakhir bulan suci ramadhan, seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah.
'Aisyah adalah salah satu generasi sahabat yang juga ikut meriwayatkan perilaku Nabi Muhammad saw. tersebut. Istri Nabi Muhammad saw. tersebut mengatakan bahwa, Nabi Muhammad saw. saat 10 hari terakhir di bulan Ramadan selalu mengencangkan ikat pinggangnya dan selalu menghidupkan malam-malamnya.
Tak sampai di situ, Nabi Muhammad saw. juga turut mengajak keluarga tercintanya untuk bergabung meramaikan 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Sebagaimana tercatat dalam kitab Shahih Bukhari, ‘Aisyah berkata bahwa:
Artinya: “Rasulullah saw., jika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, mengencangkan sarungnya dan menghidupkan malam-malamnya, serta membangunkan keluarganya.”
Berdasarkan penuturan ‘Aisyah di lain riwayat, Nabi Muhammad saw. adalah orang yang giat beribadah kepada Allah swt. Hal ini ditambah kuantitas dan kualitasnya pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Dalam kitab Shahih Muslim tercatat bahwa ‘Aisyah berkata:
Artinya: “Rasulullah saw. lebih intens melakukan ibadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, jika dibandingkan dengan hari-hari lainnya.”
Lalu pertanyaannya, kenapa Nabi Muhammad saw. meningkatkan ibadahnya di 10 hari terakhir di bulan Ramadan? Hal ini tak lain dan tak bukan karena adanya Lailatul Qadr pada salah satu malam tersebut.
Lailatul Qadr, sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Qadr/97, adalah malam yang dikatakan oleh Allah swt sebagai malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan. Pada malam tersebut, Allah swt. menurunkan kitab suci umat Islam, yakni al-Qur’an.
Selain itu, Allah swt. juga menurunkan para malaikat-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu adalah malam yang sejahtera dan tenteram bagi para makhluk Allah swt.
Meskipun tak ada waktu pasti mengenai kapan waktu Lailatul Qadr, namun sebagian ulama mengatakan bahwa malam tersebut hadir di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Ada juga yang menambahkan bahwa, Lailatul Qadr terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa salah satu keutamaan 10 hari terakhir di bulan suci Ramadan adalah adanya Lailatul Qadr. Tak sedikit umat Islam, termasuk Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, yang meningkatkan ibadahnya di momen-momen ini. Amalan di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan.
Untuk memaksimalkan 10 hari terakhir bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah-ibadahnya. Syekh Zainuddin al-Malibari dalam kitabnya yang ternama Fathul Mu’in menjelaskan bahwa, setidaknya, ada tiga amalan yang dianjurkan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Pertama, meningkatkan amalan sedekah. Umat Islam dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya selama hari-hari tersebut agar ibadah yang dilakukan lebih fokus. Apalagi jika bisa bersedekah dengan menyediakan menu bukaan bagi orang yang berpuasa, pahalanya akan bertambah lagi.
Kedua, memperbanyak membaca al-Qur’an. Hal ini sebagai salah satu peringatan turunnya kitab suci umat Islam tersebut.
Ketiga, memperbanyak iktikaf di masjid. Tujuan dari iktikaf adalah mendekatkan diri kepada Allah swt. Ini harus diperbanyak oleh umat muslim di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Artikel ini telah diterbitkan pada Link : (https://muslim.okezone.com/amp/2022/05/09/330/2591400/keutamaan-10-hari-terakhir-di-bulan-ramadan?page=1)
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait