WASHINGTON, iNewsKarawang.id - Para ilmuwan tercengang melihat sebagian dari kutub utara matahari terpecah. Sebelumnya insiden tersebut belum pernah terlihat.
Teleskop James Webb NASA merekam
momen itu dan videonya telah viral. Video itu menujukkan filamen besar terlihat meledak menjauh dari matahari, membelah, dan kemudian berputar-putar dalam pusaran kutub utara.
Meskipun para astronom tercengang, mereka percaya bahwa kemunculannya terkait dengan pembalikan periodik medan magnet matahari.
Pakar cuaca luar angkasa Tamitha Skov mem-posting video itu di Twitter dan memuji Observatorium Dinamika Surya NASA karena mengabadikannya.
"Bicara tentang Polar Vortex! Material dari utara yang menonjol baru saja lepas dari filamen utama dan sekarang beredar dalam pusaran kutub besar di sekitar kutub utara bintang kita. Implikasi untuk memahami dinamika atmosfer matahari di atas 55 derajat di sini tidak bisa dilebih-lebihkan!" tulis Tamitha di Twitter, pekan lalu. Ilmuwan lebih mengkhawatirkan inovasi terbaru karena matahari terus memancarkan jilatan api matahari (juga dikenal sebagai prominences) yang terkadang dapat mengganggu komunikasi di Bumi
Filamen matahari, menurut NASA, adalah awan partikel energik yang terikat secara magnetis yang melayang di atas matahari. Ini muncul sebagai untaian yang menggantung dan memanjang dari permukaan matahari.
Seberapa Sering Permukaan Matahari Pecah? Scott McIntosh, fisikawan matahari dan wakil direktur Boulder, Pusat Penelitian Atmosfer Nasional Colorado, berbicara kepada Space.com, Jumat (10/2/2023), "Setiap kali siklus matahari, ia terbentuk pada garis lintang 55 derajat dan mulai bergerak ke kutub matahari. Sangat mengherankan. Ada pertanyaan besar 'mengapa' di sekitarnya. Mengapa ia hanya bergerak ke arah kutub satu kali dan kemudian menghilang dan kembali lagi, secara ajaib, tiga atau empat tahun kemudian di daerah yang sama persis?"
Sementara filamen yang memisahkan diri dari matahari telah terlihat sebelumnya, ini adalah kejadian pertama yang berputar-putar di wilayah tersebut. Para ilmuwan masih mencoba mencari tahu mengapa filamen dalam pengamatan baru-baru ini berputar mengelilingi matahari daripada melesat ke luar angkasa.
Editor : Boby
Artikel Terkait