KARAWANG, iNewsKarawang.id - Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mulai melakukan upaya ruislag (tukar) aset tanah.
"Kami berupaya untuk mendapatkan ruislag (tukar) aset tanah yang dipakai oleh Mall Ciplaz (Ramayana) seluas 4.985 meter, mengingat nilai sewa pertahunnya dianggap terlalu kecil." Kata Arief, Kepala BPKAD Karawang.
Ia bercerita, Perjanjian diawali sejak tahun 2004 selama 30 tahun yang akan berakhir pada tahun 2034 mendatang.
"Jadi itu perjanjian dulu. Nilai sewa pertahunnya 4.000 dolar jika dikonversikan sekitar Rp50 jutaan," katanya.
Arief menguraikan, sekitar 4.985 meter persegi lahan Pemkab Karawang yang posisinya strategis berada di bagian depan mall dari 1,5 hektare lahan Mall Ciplaz keseluruhan.
Menurut Arif, pihaknya sejak dulu sudah mengupayakan ada peningkatan nilai sewa. Jadi kalau pihak mall hanya membayar sekitar Rp50 jutaan pertahun dinilainya terlalu kecil.
Kemudian lanjut Arief, sejak tahun 2019 lalu, pemkab mengajukan untuk ruislag tanah kepada perusahaan yang memakai lahan pemkab itu. "Ditaksir, harga lahan pemkab itu pada tahun 2019 lalu sebesar Rp46 miliar,"tandas Arif.
Lebih lanjut pihaknya mengajukan untuk tukar lahan (ruislag) tersebut dengan lahan yang berada di lokasi strategis senilai Rp46 miliar. Pihaknya pun sudah mengajukan lokasi lahan-lahan penukarnya.
Kata Arif, pihak mall yakni PT. Jakarta Intiland saat ini sedang mempelajari usulan ruislag dari Pemkab Karawang, termasuk menghitung harga tanah pemkab yang dipakainya saat ini.
Arief menambahkan, proses pengajuan ruislag ini akan berlangsung lama, karena nantinya juga harus mendapatkan persetujuan dari DPRD.
Namun pada prinsipnya pihaknya ingin perjanjian kerjasama antara pihak mall dan pemkab ini menguntungkan dan ada manfaatnya. "Karena, faktanya memang kita masih membutuhkan lahan-lahan yang lokasinya strategis untuk membangun perkantoran pemerintahan," imbuhnya.
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait
