"Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi namun harus dilakukan dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab," ucapnya.
Sedangkan, kata Gus Fahrur, aksi pemimpin partai sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan yang membakar Alquran sangat tidak mencerminkan kesopanan dalam berpendapat.
"Membakar kitab suci adalah tindakan yang sangat tercela dan tidak sopan, kita menolak keras perilaku dan ujaran kebencian serta ekstremisme yang merusak perdamaian dan toleransi antar ummat beragama," katanya.
Lebih lanjut, Gus Fahrur pun menilai jika Pemerintah Indonesia perlu melayangkan nota protes kepada pemerintah Swedia terkait aksi tersebut.
"Ya (Pemerintah Indonesia perlu protes), saya dengar Kemlu RI sudah mengeluarkan sikap mengecam keras tindakan vandalisme tersebut," katanya.
Editor : Boby
Artikel Terkait