Simak Rahasia Keunikan dari 3 Hewan Buas yang Hidup Abadi, Salah Satunya Lobster

Dekur/Net_Cirebon
Ilustrasi Lobster. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNewsKarawang.id – Hampir diseluruh penjuru dunia biasanya terdapat hewan-hewan buas. Artikel ini akan membahas mengenai hewan buas yang mampu hidup abadi di dunia. Hewan buas memiliki rahasia keunikan ditubuhnya. Penelitian menyatakan bahwa terdapat beberapa hewan yang mampu hidup abadi dan lolos dari proses penuaan.

Penuaan menjadi bagian tak terelakkan dari kehidupan, meskipun banyak manusia berusaha menunda proses penuaan tersebut. Namun proses penuaan ini nampaknya tidak terjadi terhadap tiga hewan ini.

Penuaan sendiri adalah keadaan penurunan fungsi normal secara bertahap, pada tingkat sel itu berarti sel berhenti membelah dan akhirnya mati. Tiga hewan buas yang bisa hidup abadi, akan dibahas pada artikel ini.

Lantas hewan apa saja yang meripakan secara alamiah dapat hidup abadi karena tidak mengalami penuaan?. Dikutip dari SINDOnews.com, Kamis (8/12/2022) berikut hewan buas yang bisa hidup abadi.

Hewan buas yang bisa hidup abadi:

1. Lobster

Lobster juga tidak mengalami penuaan. Namun, tidak seperti ketergantungan Hydra pada gen tertentu, umur panjang mereka berkat kemampuan memperbaiki DNA tanpa henti. 

Biasanya, selama proses penyalinan DNA dan pembelahan sel, tutup ujung pelindung pada kromosom, yang disebut telomere, perlahan menjadi semakin pendek. Ketika terlalu pendek, sel memasuki penuaan dan tidak dapat lagi terus membelah. Lobster tidak mengalami masalah ini berkat pasokan enzim yang disebut telomerase yang tidak pernah habis, yang berfungsi untuk terus meregenerasi telomer. 

Mereka menghasilkan banyak enzim ini di semua sel mereka selama masa dewasanya, memungkinkan mereka mempertahankan DNA awet muda tanpa batas. Telomerase tidak unik untuk lobster. 

Hal ini hadir di sebagian besar hewan lain, termasuk manusia, tetapi setelah melewati tahap kehidupan embrionik, tingkat telomerase di sebagian besar sel lainnya menurun dan tidak cukup untuk bertahan.

2. Hydra

Hydra terlihat agak mirip dengan tahap polip ubur-ubur, tubuhnya berbentuk tabung dengan mulut bercincin tentakel di salah satu ujungnya dan kaki perekat di ujung lainnya. Mereka adalah hewan yang sangat sederhana, tinggal di satu tempat dan menggunakan tentakel penyengat untuk menangkap mangsa yang melewatinya. Mereka sepertinya mereka tidak mengalami penuaan sama sekali. 

Alih-alih memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu, sel-sel induk Hydra memiliki kapasitas pembaruan diri yang tak terbatas. Kemampuan ini berkat seperangkat gen tertentu yang disebut gen FoxO, yang ditemukan pada hewan dari cacing hingga manusia dan berperan dalam mengatur berapa lama sel akan hidup.

Dalam kasus sel induk Hydra, tampaknya ada ekspresi gen FoxO yang meluap-luap. Ketika para peneliti mencegah gen FoxO berfungsi, mereka menemukan bahwa sel-sel Hydra mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan dan tidak akan beregenerasi lagi seperti sebelumnya. 

Belum diketahui persis cara kerjanya, namun gen memainkan peran penting dalam mempertahankan keremajaan Hydra yang tak ada habisnya.

3. Ubur-Ubur Turritopsis Dohrnii

Sampai saat ini, hanya ada satu spesies yang disebut 'abadi secara biologis', yaitu ubur-ubur Turritopsis dohrnii. Hewan kecil dan transparan ini berkeliaran di lautan di seluruh dunia dan dapat memutar balik waktu dengan kembali ke tahap awal siklus hidup mereka.

Kehidupan ubur-ubur baru dimulai dengan telur yang telah dibuahi, yang tumbuh menjadi tahap larva yang disebut planula. Setelah berenang cepat, planula menempel ke permukaan (seperti batu, atau dasar laut, atau lambung kapal), di mana dia berkembang menjadi polip. 

Ini merupakan struktur berbentuk tabung dengan mulut di salah satu ujungnya dan semacam ' kaki 'di sisi lain. Itu tetap tertahan di tempatnya selama beberapa waktu, tumbuh menjadi koloni kecil polip yang berbagi tabung makan satu sama lain.

Proses ini bertanggung jawab untuk tahap selanjutnya dari siklus hidup ubur-ubur: ephyra (ubur-ubur kecil) dan medusa, yang merupakan tahap dewasa yang terbentuk sempurna dan mampu bereproduksi secara seksual. Bagi kebanyakan ubur-ubur lainnya, tahap ini adalah akhir dari garis. 

Bagi ubur-ubur Turritopsis dohrnii (dan mungkin beberapa spesies ubur-ubur lainnya juga) memiliki trik yang rapi ketika menghadapi semacam tekanan lingkungan, seperti kelaparan atau cedera. Dia dapat kembali menjadi gumpalan jaringan kecil, yang kemudian berubah kembali menjadi fase kehidupan polip yang belum matang secara seksual.

Ini seperti kupu-kupu yang kembali menjadi ulat, atau katak menjadi kecebong lagi. Tentu saja, Turritopsis dohrnii tidak benar-benar 'abadi'. Mereka masih bisa dikonsumsi oleh predator atau dibunuh dengan cara lain. 

Namun, kemampuan mereka untuk berpindah-pindah di antara tahap kehidupan sebagai respons terhadap stres berarti, secara teori, mereka dapat hidup selamanya. 

Nah, itulah hewan buas yang bisa hidup abadi, ini rahasia keunikannya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca semua.

Editor : Boby

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network