KARAWANG, iNews.id - PDIP Karawang mengecam aksi perusakan baliho bergambar Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan kader partai di Kabupaten Karawang.
Seperti diketahui viral di media sosial video 30 detik seseorang yang diduga merusak baliho bergambar Presiden Joko Widodo. Kuat dugaan lokasi pengambilan video dilakukan di Karawang.
Ketua PDIP Karawang Taufik Ismail mengatakan pihaknya tidak tahu siapa yang memasang baliho tersebut. Namun pihaknya menyayangkan terjadinya perusakan baliho tersebut.
"Ini kan ada di wilayah Karawang, tapi isunya bisa menasional. Kan tidak elok juga. Kita boleh berbeda paham, berbeda politik, tapi harus saling menghargai. Presiden kan simbol negara, kalau benci silakan saja, tapi harus ada norma-normanya," kata anggota DPRD Karawang ini kepada wartawan, Kamis (3/11).
Taufik menegaskan, Jokowi memang kader PDIP. Namun secara politik, presiden dua periode itu bukan hanya milik PDIP saja. Secara politik, Jokowi adalah milik partai-partai yang mengusungnya. Sedangkan secara kebangsaan, Jokowi adalah milik rakyat Indonesia karena merupakan simbol negara.
"Sudahlah yang seperti itu jangan diwariskan lagi. Kita harus berdemokrasi dengan santun. Jangan wariskan kebencian. Katakanlah dia (oknum yang merusak baliho) perwakilan partai A, saya juga berteman sama orang-orang partai itu. Katakanlah dia relawan capres A, orang yang mendeklarasikan teman-teman saya juga ada. Kita menjalin persahabatan tapi jangan dicederai dengan hal-hal seperti itu," sambungnya.
Taufik sangat mengecam ulah oknum yang merusak baliho bergambar Presiden Jokowi. Ia berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
"Saya berharap kepada semua pihak, jangan melakukan hal-hal seperti itu. Kita saling menghargai. Anda boleh mencalonkan presiden siapa saja, anda berhak memilih partai mana pun. Ini negara demokrasi. Tapi kalau misalnya anda berlebihan menyikapi dan memprovokasi, itu tidak baik," pesan Taufik.
Editor : Boby
Artikel Terkait