10 Kerajaan Islam di Indonesia dan Peninggalannya

Kastolani Marzuki
Kerajaan Islam di Indonesia tersebar dari Pulau Jawa hingga sampai ke Kepulauan Maluku. (Foto:ilustrasi/Ist)

7. Kerajaan Demak (1478 - 1554 M)

Kerajaan terbesar di pesisir pulau Jawa ini didirikan oleh Raden Patah setelah hancurnya Majapahit. Beberapa raja Demak yang terkenal adalah Sultan Trenggono, Pati Unus, Arya Penangsang dan Sunan Prawata.  

Kerajaan Demak runtuh karena banyak faktor, salah satunya adalah pemberontakan. Monumen peninggalan kerajaan tersebut antara lain Makam Sunan Kalijaga, Masjid Agung Demak, Dampar Kenkana, Lawang Bladek, Soku Guru dan Surya Majapahit.

8. Kerajaan Islam Banten (1526 - 1813)

Kerajaan Islam Banten berdiri sekitar tahun 1526 M. Salah satu raja yang terkenal adalah Sultan Maulana Hasanuddin. Dalam perkembangannya, Banten Kerajaan Islam Banten di bawah kepemimpinan Sultan Agung Tiratsa mampu mematahkan monopoli perdagangan VOC.  

Kerajaan Islam Banten runtuh karena berbagai sebab, salah satunya perang saudara. Monumen peninggalan kerajaan tersebut antara lain Istana Sourosowan, Benteng Speelwijk dan Masjid Agung Banten.

9. Kerajaan Pajang (1568 - 1586 M)

Kerajaan Islam berikutnya di Indonesia adalah Kerajaan Pajang. Salah satu raja yang terkenal adalah Jaka Tingkir. 

Pada masa pemerintahannya, Jaka Tingkir berhasil memperluas wilayah kekuasaannya ke timur, yaitu Madiun, Blora, dan Kediri. Peninggalan Kerajaan Pajang terdiri dari Pasar Loyan dan Makam Sultan Hadiwijaya di Surakarta.

10. Kerajaan Mataram Islam (1588 M - 1680 M)

Kerajaan Islam yang terakhir di Indonesia adalah Kerajaan Mataram Islam. Kerajaan ini didirikan di Kotagede, Yogyakarta.  

Kerajaan Islam Mataram diprakarsai oleh Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Panah. Mataram Islam pada awalnya adalah pusat pemerintahan dari provinsi Pajang.  

Kerajaan Islam Mataram kala itu sedang berada dalam masa kejayaan ketika berada di bawah kepemimpinan Sultan Agung.

Pemerintahan Islam Mataram runtuh karena berbagai sebab, salah satunya ialah politik internal.  

Berdasarkan Perjanjian Giyanti, kerajaan ini kemudian dibagi menjadi dua, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesultanan Surakarta.  

Di antara berbagai peninggalannya, monumen yang paling populer adalah Aksara Hanacaraka, Masjid Kotagede, Masjid Agung Gedhe Kauman, Masjid Sultani Plosokuning Patok Negara dan banyak lainnya.

Editor : Boby

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network