KARAWANG, iNewsKarawang.id - Maulid Nabi adalah hari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Nabi agung dan terakhir yang diutus Allah SWT itu lahir 12 Rabiul Awal tahun gajah (570 M) di Kota Mekah. Memperingati hari lahir Nabi Muhammad dapat juga diwujudkan dalam bentuk upaya meneladani setiap potongan perjalanan manusia paling mulia tersebut.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan serta pada hadirin yang telah hadir pada kesempatan ini.
Mari bersama-sama kita ucapkan syukur dan puji kepada Allah SWT atas nikmat sehat, iman dan islam yang sampai saat ini kita rasakan.
Tak lupa ucapan syukur dan terimakasih juga kita panjatkan pada junjungan kita semua Nabi besar Muhammad SAW yang telah menyelamatkan umat islam sejak zaman jahiliyah.
Selanjutnya yang hendak saya sampaikan sebagai pembicara dalam pidato Maulid Nabi pada kesempatan ini adalah mengenai Rabiul Awal, Bulan Maulid Nabi.
Rabiul Awal adalah bulan maulid Nabi. Bulan lahirnya Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menurut jumhur ulama. Tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah sebagaimana Ibnu Katsir rahimahullah sebutkan dalam Sirah Nabawiyah.
Ada beberapa riwayat yang mengisahkan terjadinya sejumlah keajaiban ketika Nabi Muhammad dilahirkan. Pertama, jatuhnya empat belas balkon dari istana Kisra. Kedua, padamnya api yang disembah oleh orang Majusi. Ketiga, hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Sawah setelah sebelumnya danau itu surut.
Namun, menurut Syaikh Mahmud Al Mishri dalam Sirah Rasulullah, tiga peristiwa itu tidak berdasar dan tidak ada riwayat shahih yang membenarkannya.
Keajaiban saat kelahiran Nabi Muhammad yang bersumber dari hadits shahih, kata Syaikh Mahmud Al Mishri adalah ibunda Nabi melihat cahaya keluar darinya dan menyinari istana-istana Romawi di negeri Syam saat Rasulullah dilahirkan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Aku adalah doa ayahku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa dan ibuku melihat cahaya keluar darinya menerangi istana-istana di Syam.” (HR. Ahmad dan Hakim)
رَأَتْ أُمِّي حِينَ وَضَعَتْنِي سَطَعَ مِنْهَا نُورٌ فَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ بُصْرَى
“Ibuku melihat cahaya terang yang dapat menerangi istana-istana di Basrah (Syam) ketika melahirkanku.” (HR. Ibnu Sa‘ad)
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan terkait hadits ini, “Keluarnya cahaya saat lahirnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebuah indikasi atas apa yang akan datang bersamanya. Yakni cahaya yang dijadikan petunjuk oleh penduduk bumi dan hilangnya syirik dari muka bumi.”
Dan sungguh benar. Hanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus menjadi Rasul, cahaya tauhid tersebar ke seluruh jazirah Arab. Dan hari ini, kita mendapati lebih dari 1,8 miliar penduduk dunia adalah muslim.
Contoh Pidato Tentang Maulid Nabi: Cinta Rasulullah kepada Umatnya.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,
Alhamdulillah. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin wa bihi nasta’in wa ‘ala umurid dunya wad din. Wa shatu wa salam ‘alla sayiddina wa maulana Muhammad saw wa ‘ala ashabihi wa ahli baity. Aamiin.
Kepada yang terhormat bapak ibu hadirin yang dimuliakan Allah. Pada kesempatan ini marilah kita ucapkan rasa syukur kita kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita masih diberi nikmat sehat tanpa halangan suatu apapun.
Sehingga pada kesempatan yang mulia ini kita masih diberi umur yang panjang dan dapat berkumpul dalam acara peringatan maulid Nabi.
Shalawat serta salam mari kita haturkan kepada penyelamat kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yaitu Nabi Muhammad. Nabi sejuta umat baginda Nabi Agung Muhammad Saw yang kita nantikan pertolongannya di hari akhir kelak.
Editor : Boby
Artikel Terkait