"Kita hitung suspect, ya. Satu WPS (wanita pekerja seksual) melayani lima pelanggan, dalam satu bulan total 150 pelanggan. Kalau setengahnya saja, ada 75 orang. Di antaranya memiliki pasangan atau istri. Ada juga yang sedang mengandung. Dari suspect WPS ini, kalau dia positif HIV AIDS, bisa membuat sedikitnya 240 orang jadi suspect HIV AIDS dalam satu bulan. Itu baru dari satu WPS," katanya Selasa (13/9).
Persoalan HIV AIDS di Karawang ibarat gunung es yang di permukaan terlihat kecil, namun sebenarnya besar.
"Data bulan Juli yang ada di Komite penanggulangan Aids Indonesia (KPAI) Karawang yang berjumlah 2.052 pengidap HIV AIDS di Kabupaten Karawang itu hanya ujung gunungnya saja, jika kita lihat ke dasar, suspect dari transmisi seksual ini yang harusnya dikendalikan," jelasnya.
Iwan mengatakan jika pemerintah Karawang serius mengendalikan HIV AIDS, pemerintah harus mengendalikan transmisi seksualnya.
"Coba ramai-ramai tes HIV AIDS, diawali oleh pejabat pemerintah, baru masyarakat. Ini demi kebaikan bersama, dan ingat, HIV AIDS ini belum ada obatnya," tutupnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait