JAKARTA, iNewsKarawang.id - Tiap kesulitan di situ ada jalan. Selain berusaha, manusia juga perlu berdoa agar segala urusan yang membelitnya bisa terselesaikan. Rasa optimisme juga perlu ditanamkan ke dalam hati agar mampu menyelesaikan urusan yang dihadapi bukan dengan hanya berkeluh kesah.
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah: 5-6).
Jika ditimpa kesulitan, berdoalah kepada Allah SWT agar segala urusannya bisa dimudahkan.
Berikut bacaan doa dimudahkan urusan yang bisa diamalkan:
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Latin: “Allahumma la sahla illa ma ja’altahu sahla wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahla,”
Artinya: “Ya Allah tak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah dan yang sulit bisa Engkau permudah bila Engkau kehendaki mudah.” (HR. Ibnu Hibban)
Muslim juga bisa membaca doa yang dipanjatkan Nabi Musa alaihisalam kala menghadapi Firaun. Nabi Musa memohon kepada Allah agar diberi kemudahan dalam mengemban misi beratnya menyadarkan kezaliman Firaun.
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Latin: “Rabbisyrahli shadri wa yassirli amri wahlul ‘uqdatam mil lisani yafqahu qauli.” (QS. Surat Taha: 25-27)
Doa lain yang bisa diamalkan agar urusannya dimudahkan:
اللهم يسر لنا امور الدين و الدنيا و الاخرة
Allahumma yassir lanaa umuuroddiini waddunyaa wal akhirah"
Ya Allah, mudahkanlah untuk kami urusan-urusan agama dan urusan-urusan dunia, dan urusan-urusan akhirat.
Muslim juga bisa mengamalkan doa berikut saat ditimpa urusan berbelit yakni:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚوَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):"Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Surat Al Baqarah: 286).
Ibnu Katsir menerangkan sehubungan ayat tersebut yakni seseorang tidak dibebani melainkan sebatas kesanggupannya. Hal ini merupakan salah satu dari lemah-lembut Allah Swt. kepada makhluk-Nya dan kasih sayang-Nya kepada mereka, serta kebaikan-Nya kepada mereka.
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Pertolongan diturunkan dari langit sesuai dengan kadar pembiayaan, dan kesabaran diturunkan sesuai dengan kadar musibah.
Imam Syafii disebutkan sebagai berikut: Bersabarlah dengan kesabaran yang baik, maka alangkah dekatnya jalan kemudahan itu. Barang siapa yang merasa dirinya selalu berada dalam pengawasan Allah dalam semua urusan, niscaya ia akan selamat. Barang siapa yang membenarkan janji Allah, niscaya tidak akan tertimpa oleh musibah. Dan barang siapa yang berharap kepada Allah, maka akan terjadilah seperti apa yang diharapkan.
Wallahu A'lam
Editor : Boby
Artikel Terkait