JAKARTA, iNewsKarawang.id - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tanpa subsidi ternyata mencengangkan,karena besaran harga sebenarnya dan setelah disubsidi berbeda jauh.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kalau harga Pertalite harusnya di Rp14.450 per liter dari Rp7.650 per liter. Sedangkan untuk harga Solar dijual ke masyarakat Rp13.950 per liter dari Rp5.150 per liter.
"Untuk Pertalite juga sama, harga di masyarakat itu Rp7.650 per liter, kalau sekarang ICP di USD105 dan kurs nilai tukar Rupiahnya di Rp14.700 per USD, maka harga Pertalite harusnya di Rp14.450 per liter, artinya harga Pertalite sekarang ini adalah 53% rakyat yang mengkonsumsi dan menggunakan Pertalite setiap liternya mendapatkan subsidi Rp6.800," ujarnya.
Kemudian, Pertamax yang harganya sekarang di Rp12.500 per liter, harusnya harga keekonomiannya di Rp17.300 per liter.
Keputusan ini dibuat agar beban APBN untuk menanggung subsidi BBM dapat ringan,karena kuota BBM subsidi saat ini sudah semakin menipis.
“Mobilitas meningkat sehingga kuota Solar dan Pertalite diperkirakan akan habis di bulan Oktober 2022," pungkas Sri Mulyani.
Editor : Boby
Artikel Terkait