"Kami mengembangkan kemasan inovatif yang bisa didaur ulang dengan mengurangi material plastik untuk produk makanan dan minumannya, seperti DANCOW, MILO, NESCAFÉ, dan KOKO KRUNCH. Kami juga memastikan penggunaan sedotan kertas pada semua kemasan minuman siap konsumsi kami, mengubah kemasan multilayer menjadi mono-material, dan juga menggunakan bahan daur ulang pada secondary packaging," terangnya
Kemudian, meningkatkan sistem yang ada (better system) seperti melalui lima pilar untuk mengurangi (reduce), mendesain ulang (redesign), mengisi ulang dan menggunakan kembali (refill and reuse), mendaur ulang (recycle), serta mengubah perilaku (rethink behavior).
"Kami juga mengupayakan pengumpulan sampah kemasan setelah dikonsumsi oleh pengguna, baik melalui pengumpulan sampah langsung maupun melalui fasilitas Tempat Pengolahan Sampah - Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) seperti TPS3R Baraya Runtah di Karawang," timpalnya.
Hal itupun kemudian disambut baik oleh Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sinta Saptarini Sumiarmo.
"Kami menyambut baik inisiatif Nestlé Indonesia yang sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen pada 2030. Kami juga menghargai upaya Nestlé dalam mendesain ulang kemasannya dengan menggunakan 100% sedotan kertas, juga mengumpulkan dan mengelola kembali sampah kemasan pasca konsumsi dari konsumen. Upaya Nestlé ini merupakan bukti konkret komitmen dan tanggung jawab dalam melaksanakan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen. Kami berharap upaya ini bisa terus dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan lain," tutupnya.
Editor : Faizol Yuhri
Artikel Terkait