Akan tetapi, ketika ia dimasukkan pada babak kedua, pola permainan Timnas Indonesia pun banyak berubah. Bola yang dialirkan lebih bergerak cepat dan memaksa pemain Kuwait bekerja ekstra mengejar skuad Garuda.
Selain itu, ia pun jeli melihat peluang. Hal itu tampak ketika gol pertama tercipta. Di mana Witan Sulaeman lebih dulu membuka peluang gol, sebelum akhirnya bola yang ia tendang mengarah ke Rachmat Irianto untuk dikonversi jadi gol.
3. Marc Klok
Tak salah jika pelatih Timnas Yordania, Adnan Hamad memberi penjagaan ketat terhadap Marc Klok. Pasalnya, pemain keturunan Belanda itu piawai dalam membaca pergerakan lawan. Marc Klok tahu kapan waktu yang tepat mengalirkan bola kepada rekan setimnya.
Di sisi lain, Marc Klok juga punya eksekusi bola mati yang baik. Itu terbukti dari gol penaltinya yang membuat skor penyeimbang kontra Kuwait silam. Dengan tenang, gelandang Persib Bandung itu menceploskan bola ke gawang.
4. Saddil Ramdani
Bermodalkan kecepatan dan kelihaiannya menguasai bola, Saddil Ramdani disinyalir bakal jadi kejutan kontra Yordania. Penyerang sayap Sabah FC itu sosok yang tak takut berduel dengan lawan.
Selain itu, ia memiliki tendangan yang bisa menusuk ke arah gawang. Di sisi lain, Saddil Ramdani pun tak segan untuk menusuk dari pinggir lapangan ke dalam jantung pertahanan lawan.
5. Elkan Baggott
Di urutan kelima, ada Elkan Baggott. Ya, pemain berdarah Inggris ini bisa saja mengejutkan barisan depan Yordania.
Dengan pengalamannya bertanding di Ipswich Town, bukan tak mungkin, barisan depan Yordania dibuat tak berkutik oleh Elkan Baggott. Selain itu, meski pun masih berusia 19 tahun, Elkan Baggott dibekali tinggi 194cm. Dengan postur itu, ia bisa berduel udara dengan lawan.
Editor : Boby