get app
inews
Aa Read Next : Tukang Becak Naik Haji, Pasca Nabung selama 11 Tahun

Sedih dan Haru: Kisah Petani Naik Haji, Mulai Solat di Umur 25 Tahun, Menyesal Tak Bisa Mengaji

Rabu, 08 Juni 2022 | 20:41 WIB
header img
Sonaun, petani asal Pati yang menunaikan Ibadah Haji. (Foto: Kemenag)

Seorang petani bernama Sonaun mengaku merasa bersyukur sekali bisa naik haji. Menurutnya waktu masih muda dia tidak terpikir untuk naik haji.

"Wong saya ini sembahyang lima waktu saja baru mulai umur 25 tahun." ujar Sonaun dikutip MPI dalam laman resmi Kemenag, Rabu (8/6/2022).

Pria  kelahiran Pati, 10 Juni 1965, dari pasangan almarhum Ngasiyo-Fatimah ini  pada tanggal 10 Juni nanti berulang tahun ke-57. Ulang tahunnya akan menjadi istimewa. Sebab, di tanggal itu Sonaun tengah berada di Madinah, Arab Saudi.

Diketahui Sonaun masuk Embarkasi Solo pada 3 Juni 2022. Dia tergabung dengan kloter 1 Embarkasi Solo (SOC 1) yang berangkat 4 Juni, pukul 00.30 WIB. Pesawat Garuda yang mengantarnya mendarat di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, pada hari yang sama, sekitar pukul 08.58 waktu Arab Saudi (WAS).

Sonaun sendiri berasal dari Desa Brati, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dia jemaah haji satu-satunya dari Desa Brati. Sonaun terbilang petani yang istimewa, karena memiliki sawah 1 hektar. Selain itu, istri Sonaun, bernama Kusriwati (47 tahun) bekerja di toko kelontong miliknya. Namun, ikhtiarnya mampu mengantarkan Sonaun berangkat ke tanah suci.

"Hasil tani saya ditabung. Kebutuhan hidup sehari-hari dari istri yang pedagang kelontong," terang bapak tiga anak dan dua cucu ini.

Sonaun bercerita, Ia mendaftar haji tahun 2011 dengan total setoran untuk suami-istri sebesar 50 juta. "Beruntung sekali istri saya itu jualan, jadi saya bisa nabung," tegasnya.

Pembayaran haji dilunasi pada tahun 2020 sebelum adanya kebijakan untuk membatalkan keberangkatan dikarenakan pandemi Covid-19 mengguncang Tanah Air. Suami istri membayar masing-masing 11. 250.000 rupiah. Biaya haji total Rp36,3 juta.

Untuk ukuran petani di Kecamatan Kayen, Sonaun tidak masuk golongan petani kecil, karena dia menggarap lahan seluas 5 hektar. Sonaun menanami lahannya dengan padi dan jagung. "Pernah menanam bawang tapi gagal, harganya anjlok. Setelah itu, saya tanami padi dan jagung terus."

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut