Saat ini dunia berada di “tempat yang lebih buruk” daripada sebelum munculnya Covid-19. Hal ini terkait dengan pandemi di masa depan, kurangnya kemajuan dalam regulasi kesehatan internasional ditambah dengan kesengsaraan ekonomi mungkin.
Hal itu berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terbaru,
Panel Independen WHO memberikan penilaian yang diterbitkan minggu ini untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi mengklaim alat respons pandemi komunitas internasional masih tidak memadai.
Mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark mengungkapkan, saat ini pihaknya memiliki alat yang sama dan sistem yang sama yang ada pada Desember 2019 untuk menanggapi ancaman pandemi.
"Alat itu tidak cukup baik," tandasnya yang ikut menulis laporan tersebut, kepada wartawan.
Menurut Helen, jika ada ancaman pandemi baru tahun ini, tahun depan, atau setidaknya setahun setelahnya, sebagian besar kita akan berada di tempat yang sama, mungkin lebih buruk, mengingat ruang fiskal yang ketat lebih banyak, jika bukan sebagian besar, negara saat ini.
Penulis mengklaim meskipun ada peningkatan dana, proses merumuskan rencana di seluruh dunia untuk menanggapi ancaman kesehatan bergerak terlalu lambat, dengan alasan bahwa para pemimpin perlu berjuang melawan memudarnya minat di negara-negara anggota.
"Hanya kepemimpinan politik tingkat tertinggi yang memiliki legitimasi untuk menyatukan berbagai sektor," kata rekan penulis dan mantan presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dalam pernyataan pers pada Rabu (18/5/2022).
Para penulis menyerukan pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mempercepat proses menyusun tanggapan pandemi global yang efektif.
"Hanya kepemimpinan politik tingkat tertinggi yang memiliki legitimasi untuk menyatukan berbagai sektor," kata rekan penulis dan mantan presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dalam pernyataan pers pada Rabu (18/5/2022).
Para penulis menyerukan pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mempercepat proses menyusun tanggapan pandemi global yang efektif.
Sementara itu, Majelis Kesehatan Dunia, forum pengambilan keputusan tahunan WHO, akan bersidang minggu depan di Jenewa untuk membahas beberapa masalah yang diangkat dalam laporan tersebut.
Diketahui, virus Covid-19 pertama yang diketahui terjadi di Wuhan, China pada 2019 dan dengan cepat menyebar ke hampir semua negara. Pedoman dan mandat kesehatan masyarakat seperti masker, jarak sosial dan vaksinasi mengakibatkan perpecahan politik dan memicu protes di beberapa negara.
Secara global, WHO telah mencatat 520 juta kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga Senin. Diperkirakan jumlah kematian global sekitar 6,27 juta.
Editor : Boby