GERD atau penyakit asam lambung yang disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Umumnya, katup ini akan terbuka untuk memungkinkan makanan serta minuman masuk menuju lambung dan dicerna. Setelah makanan atau minuman masuk ke lambung, katup ini akan tertutup kencang guna mencegah isi lambung kembali naik ke kerongkongan.
Namun pada penderita GERD, katup ini melemah, sehingga tidak dapat menutup dengan baik. Hal ini yang mengakibatkan isi lambung berisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan
Menjalani puasa saat asam lambung naik pasti menjadi hal yang tidak nyaman, entah itu ibadah,dan isi perut saat buka puasa namun pastinya aktivitas lainnya pun terhambat.
Berikut tips aman untuk menjalankan ibadah puasa bagi pasien yang memiliki riwayat GERD.
1. Pastikan untuk tidak melewati waktu sahur
Bagi penderita GERD, menjalani puasa dengan keadaan asam lambung naik dapat menjadi sumber kekacauan hari Anda. Untuk menghindarinya, Anda harus makan ketika sahur.
Melewatkan makan sahur bisa memperparah asam lambung Anda di siang hari, sebab perut kosong selama seharian. Tak hanya menjadi ‘bekal’ saat puasa, makanan yang masuk ke dalam perut saat sahur juga dapat mencegah asam lambung naik ke tenggorokan.
2. Segera berbuka ketika sudah waktunya
Setelah tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam, perut Anda yang kosong tersebut harus segera diisi dengan makanan. Segeralah mengisi perut Anda dan jangan menunda-nunda saat berbuka. Perut butuh mencerna makanan, sehingga asam lambung yang diproduksi bisa langsung digunakan untuk memecah makanan yang masuk.
Salah satu hal yang harus diingat bila menjalani puasa bagi penderita GERD adalah makan dengan perlahan. Boleh saja lapar saat berbuka puasa, tetapi jangan mengikuti nafsu Anda untuk makan terlalu lahap tanpa dikunyah dengan baik.
Makanan yang tidak dikunyah dengan benar, dapat memicu asam lambung meningkat. Maka dari itu, makanlah dengan perlahan, nikmati makanan Anda, dan Anda pun tidak akan merasakan sakit akibat asam lambung naik.
Editor : Frizky Wibisono