get app
inews
Aa Text
Read Next : Breaking News: Polisi Tangkap Pelaku Pembunuh Aktor Sandy Permana

Aktivis Anti-Islam Salwan Momika Ditembak Mati saat Streaming di Media Sosial

Jum'at, 31 Januari 2025 | 09:14 WIB
header img
Salwan Momika ditembak mati di sebuah apartemen di Stockholm, Swedia. (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNewsKarawang.id-Aktivis anti-Islam dan pembakar Alquran Salwan Momika ditembak mati di sebuah apartemen di Sodertalje, Stockholm pada Rabu, (29/1/2025) malam.

Diketahui Salwan Momika, seorang pria yang telah memicu protes dengan berkali-kali membakar Alquran. Momika memicu kerusuhan setelah membakar salinan Alquran di luar Masjid Pusat di Stockholm pada Juli 2023, yang bertepatan dengan Hari Idul Adha. Sebelumnya.

Kemudian pada Juni di tahun yang sama Momika juga melakukan aksi pembakaran Alquran di beberapa demonstrasi anti-Islam di Swedia.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir BBC, polisi Stockholm mengatakan bahwa petugas dipanggil untuk menangani dugaan penembakan di sebuah apartemen di Hovsjö pada Rabu, sekira pukul 23:11 waktu setempat.

Pria itu, yang namanya tidak disebutkan oleh polisi, ditemukan dengan luka tembak dan dibawa ke rumah sakit. Kepolisian mengumumkan bahwa pria, yang belakangan diidentifikasi sebagai Salwan Momika, telah meninggal pada Kamis, (30/1/2025) pagi.

Media lokal melaporkan bahwa Momika telah melakukan streaming langsung di media sosial sekitar waktu ia ditembak.

Polisi mengatakan lima orang telah ditangkap setelah penembakan tersebut.

Mantan Milisi Ekstremis

Salwan Momika adalah warga Irak yang tinggal di Swedia dengan status sebagai pengungsi. Dia dilaporkan berusaha memperpanjang izin tinggalnya dan menjadi penduduk tetap Swedia saat melakukan aksi pembakaran Alquran pada 2023.

Menurut penyelidikan Arab News, Momika, yang berasal dari Qaraqosh, Nineveh di Irak utara, adalah pendiri partai Persatuan Demokrat Suriah dan Hawks Syriac Forces, sebuah milisi ekstremis bersenjata yang bertempur melawan ISIS di Irak.

Sebelum mengungsi ke Swedia, Momika juga dilaporkan berafiliasi dengan salah satu kelompok militan agama ekstremis terkenal di Irak, Brigade Imam Ali, sayap bersenjata Gerakan Islam Irak yang beroperasi di bawah Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang dicap sebagai teroris oleh banyak negara.

Pada Agustus 2024, Momika didakwa bersama dengan satu orang lainnya dengan "agitasi terhadap kelompok etnis" terkait aksi pembakaran Alquran pada empat kesempatan di musim panas 2023.

Putusan, yang akan disampaikan pada Kamis ditunda setelah "dikonfirmasi bahwa salah satu terdakwa telah meninggal", kata Pengadilan Distrik Stockholm.

Perdana Menteri Ulf Kristersson mengatakan dinas keamanan Swedia terlibat dalam penyelidikan karena "jelas ada risiko bahwa ada hubungan dengan kekuatan asing," SVT melaporkan.

Momika melakukan serangkaian protes anti-Islam, yang memicu kemarahan di banyak negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Kerusuhan terjadi di kedutaan Swedia di Baghdad dua kali, sementara duta besar Swedia diusir dari kota itu di tengah pertikaian diplomatik.

Polisi Swedia telah memberikan izin kepada Momika untuk melakukan protes dengan membakar kitab suci, sesuai dengan undang-undang kebebasan berbicara di negara itu.

Pemerintah kemudian berjanji untuk mencari cara hukum untuk menghapuskan protes yang melibatkan pembakaran teks dalam keadaan tertentu.

Editor : Boby

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut