Terdengar Aneh Lagi Tren di Jepang, Membuat Bola Nasi Kepal Pakai Ketiak Wanita

JAKARTA, iNewsKarawang. id-Membuat bola nasi kepal memakai ketiak wanita menjadi tren baru di dunia kuliner Jepang, viral di media sosial.

Dilansir dari Oddity Central, Sabtu (4/5/2024), para wanita cantik bertugas membuat nasi kepal atau onigiri. Mereka kemudian menekannya menggunakan ketiak dan mencampurnya dengan keringat yang mengandung feromon.Camilan ini dikenal juga dengan sebutan onigiri. 

Beberapa sumber mengklaim makanan itu terinspirasi oleh adegan ikonik dalam manga Mahojin Guru Guru (Magicle Circle Guru Guru), di mana seorang lelaki tua membantu protagonis dengan menggulung bola nasi dengan ketiaknya.

Teori ini didukung oleh banyaknya karya seni ketiak onigiri anime style yang dapat ditemukan secara online. Namun, bagaimana makanan ini beralih ke kehidupan nyata, itu masih tetap menjadi misteri.

Meski terdengar aneh dan tidak biasa, namun banyak orang mencoba membuat nasi kepal ketiak di rumah sendiri. Ada juga restoran yang dengan bangga menyajikan onigiri ketiak kepada pelanggan yang bersedia membayar 10 kali harga normal. 

Nasi kepal ketiak ini pertama kali menjadi berita utama di Jepang pada 2016 ketika Sirabee memposting serangkaian foto seorang pekerja kantor muda yang sedang mempersiapkan hadiah untuk rekan kerja pria. Hasilnya, makanan ini memiliki tekstur yang lebih buruk dan lebih sulit untuk dipegang daripada onigiri biasa. Namun, beberapa orang mengklaim bahwa nasi kepal ketiak memiliki rasa yang lebih enak. 

Sementara itu, South China Morning Post melaporkan bahwa para wanita yang bertugas membuat nasi kepal ketiak ini mendisinfeksi bagian tubuh mereka yang bersentuhan dengan bola nasi sebelum berolahraga untuk menghasilkan keringat. Mereka kemudian menggunakan ketiak, alih-alih telapak tangan untuk menguleni dan membentuk onigiri.

"Beberapa restoran secara terbuka mendemonstrasikan prosesnya, dengan bangga mempromosikan koki bintang mereka dan teknik unik dengan mengizinkan pelanggan mengunjungi dapur," tulis South China Morning Post.

Editor : Boby