JAKARTA, iNewsKarawang. id-Shin Tae-yong ( STY) menjadi pusat perhatian di Tanah Air atas kemenangan Timnas Indonesia U-23 lawan Korea Selatan di Piala AFC 2024 pada Jumat lalu.
Ternyata STY bukanlah pelatih seperti pada umumnya, STY memadukan teknologi dan skill sepak bola. Sebuah perangkat berbentuk tablet canggih pernah dipakai Shin Tae-yong pada pertandingan Timnas Indonesia U-23. Hal ini membuat banyak pecinta sepakbola bertanya-tanya terkait perangkat apakah itu.
Tablet yang dipakai oleh Shin Tae-yong di setiap pertandingan bukanlah tablet sembarangan. Tablet tersebut merupakan tablet yang sudah tersambung dengan perangkat lain yang dapat memberikan data jalannya pertandingan pada pelatih.
Secara detail, pelatih dapat mengetahui berbagai data mencakup kecepatan pemain, jumlah operan, posisi pemain, pergerakan bola dan berbagai data lainnya.
Dengan begitu, pelatih-pelatih dapat menentukan keputusan apa yang akan ia lakukan untuk mengubah jalannya permainan.
Penggunaan tablet sebagai salah satu perangkat di pertandingan sepakbola di mulai pada 2018. Kala itu, International Football Association Board (IFAB) menerbitkan aturan tentang diizinkannya penggunaan alat elektronik di bangku pelatih.
Akan tetapi, tidak sembarang perangkat yang diizinkan berada di bangku pelatih. Diketahui, hanya perangkat-perangkat mobile berukuran kecil seperti handphone, laptop, hingga tablet. Sejak saat itu, ada banyak pelatih yang menggunakan tablet termasuk Shin Tae-yong.
Penerapan aturan ini mulai coba dilakukan pada ajang Piala Dunia 2018 di Rusia. Pada saat itu, setiap tim diberi dua tablet dimana satu diberikan pada staf pelatih dan satunya lagi akan diberikan pada analis pertandingan yang duduk di tribun media.
Di lapangan, panitia pertandingan telah memasang kamera yang mampu merekam setiap pergerakan pemain dan juga bola.
Kemudian semua data itu akan dikirimkan ke tablet masing-masing pelatih melalui aplikasi yang dikembangkan oleh FIFA. Akan tetapi, gambar yang ditampilkan bukanlah sebuah gambar real, melainkan berbentuk sebuah matriks.
Sejak saat itu, tablet canggih ini mulai banyak diterapkan oleh para pelatih di berbagai liga di dunia. Aplikasi yang digunakan pun sangat beragam dan berbeda setiap liganya.
Sebagai contoh, di Liga Inggris setiap tim menggunakan aplikasi HUDL Replay pada tabletnya. Namun di La Liga Spanyol, para pelatih memilih menggunakan aplikasi Mediacoach untuk menganalisis jalannya pertandingan.
Namun meski segala aspek pertandingan tersaji dalam matriks pada tablet tersebut, data yang didapat tidak boleh digunakan oleh pelatih dan jajarannya untuk mengintervensi keputusan wasit.
Lantas bagaimana dengan tablet yang digunakan oleh Shin Tae-yong? secara umum, tablet yang digunakan pelatih Timnas Indonesia itu memiliki fungsi yang sama dengan yang digunakan pada Piala Dunia 2018.
Akan tetapi tidak diketahui secara pasti aplikasi apa yang digunakan oleh Shin Tae-yong dan jajaran staf kepelatihannya.
Editor : Boby