KARAWANG, iNewskarawang.id - Peristiwa tawuran antar pelajar SMP di Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang yang memakan korban jiwa menuai keprihatinan sejumlah tenaga pendidik. Kasus itu juga sekaligus membuka mata tenaga pendidik untuk melakukan upaya preventif kepada siswa agar tidak melakukan hal serupa.
Salah satunya Wakasek Kesiswaan SMPN 6 Karawang Barat, Adit, ia menilai perlu dilakukan pembinaan kepada para siswa di setiap sekolah mengenai bahaya tawuran agar meminimalisir potensi terjadinya peristiwa serupa.
"Kami minimalisir penyebab terjadinya tawuran, mulai dari melakukan pengarahan, sosialisasi stop tawuran dan diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain jam belajar, kegiatan tambahan ini diharapkan dapat menciptakan energi positif, agar emosional nya tersalur dengan baik." ujar Adit
Meski begitu, Adit menyadari bahwa tugas membina siswa bukan hanya berada pada lembaga pendidikan saja, namun juga menjadi tugas dan tanggung jawab semua pihak, mulai dari dari orang tua, masyarakat, serta pihak berwajib (Aparatur Penegak Hukum).
"Bagaimana pun pembelajaran disekolah hanya sebatas dari berangkat sampai pulang sekolah, diharapkan orang tua dan masyarakat pun mau bekerja sama untuk mencegah tawuran diluaran sana," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah tidak akan segan segan memberikan hukuman bagi siswa yang kedapatan terlibat tawuran.
"Kami tegas, tidak akan segan memberi sanksi jika terdapat siswa yang ikut tawuran. Sanksinya mulai dari pemanggilan orang tua, pembinaan di sekolah, bahkan bisa sampai kami keluarkan," tandasnya.
Editor : Frizky Wibisono