KARAWANG, iNewskarawang.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menduga tempat pembakaran kapur di wilayah Loji, Kabupaten Karawang menjadi penyebab buruknya polusi di Jakarta.
Dikatakan subkoor Pengendalian Pencemaran Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Desire Ariyanti bahwa KLHK sudah mengabarkan secara lisan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.
"KLHK ngomong bakal turun tangan mengunjungi langsung ke Loji. Karena takutnya Jakarta itu kena imbas dari situ," ujarnya saat diwawancarai pada Selasa, (22/8).
Desire menjelaskan, meskipun baru bersifat dugaan, KLHK berencana melakukan uji ambian menggunakan alat manual ke lokasi pembakaran kapur.
"Nunggu surat dari KLHK, sementara baru lisan, suratnya belum turun. Mungkin dalam waktu dekat karena kasus di Jakarta kan sedang parah," jelasnya.
Berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (Ispu) diaplikasi milik KLHK, kualitas udara diperkotaan Karawang saat ini skalanya 124 PM2.5, kelembaban 69 persen, udara 1.007 dan suhu 30°C pertanggal (22/8) pukul 17.00 WIB.
Kualitas udara tersebut terkategori tidak sehat dan bersifat merugikan manusia, hewan hingga tumbuhan.
"Saat ini perkotaan Karawang tidak sehat, faktornya beragam seperti mobilitas yang tinggi. Tapi, di Loji itu tingkatannya lebih buruk lagi," terang Desire.
Ia menggarisbawahi, idealnya industri pembakaran kapur harus memiliki sistem yang terkontrol. Misal tersedia tungku, tertutup, penghisap yang disambung ke cerobong hingga alat pengendali pencemaran.
"Intinya asap-asap yang keluar harus disaring, jangan los aja keluar. Solusi industri ya cerobong, biar kemungkinan cemarannya kecil," katanya.
"Namanya angin bisa kemana-mana, gak hanya ke Jakarta mungkin arah Utara area perkotaan Karawang sendiri bisa jadi kena," pungkasnya.
Editor : Frizky Wibisono