get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengenal 9 Wali Songo, Tonggak Penyebaran Ajaran Islam di Tanah Jawa

Hilangnya Pesantren Sunan Bonang yang Masih Misterius, Ini Kisahnya !

Selasa, 11 Juli 2023 | 10:28 WIB
header img
Sunan Bonang (Foto: Wikipedia)

JAKARTA, iNewskarawang.id - Setelah mengundurkan diri dari kedudukannya di Masjid Demak, menurut Babad Tanah Jawi, Sunan Bonang berjalan menyisir pantai ke arah timur khendak pulang ke kampung halamannya di Tuban, Jawa Timur.

Setibanya dia di Desa Bonang, Lasem, niatnya kembali ke Tuban mendadak berubah. Dia merasa terenyuh melihat keadaan penduduk desa yang miskin dan kekurangan sumber air.

Namun berkat pengetahuan yang dimilikinya dia tahu tanda-tanda tanah yang mengandung sumber air. Lalu dia menolong kesulitan air yang dirasakan warga setempat. 

Dalam beberapa hari saja beberapa sumur digali di Bonang dan penduduk tidak lagi kekurangan sumber air.

Sejak itu, Sunan Bonang memutuskan untuk tinggal di Bonang dan mendirikan pesujudan di Watu Layar.

Kabar bahwa Sunan Bonang mendirikan pesujudan terdengar di seluruh pulau Jawa. Murid-murid nya segera berdatangan. Kemudian dibangun sebuah pedepokan yang dilengkapi pentas pertunjukan wayang. Pedepokan ini berfungsi sebagai pesantren.

Selain berkebun dan bertani, Sunang Bonang dan santri-santrinya mengembangkan usaha kerajinan dan pertukangan. Para santri juga menangkap ikan dan udang kecil yang kemudian diolah menjadi terasi.

Sampai kini masyarakat sampai masih bertanya-tanya tentang keberadaan pesantren Bonang yang lenyap tak berbekas.

Di sekitar pasujudan Sunan Bonang ditemukan reruntuhan batu gunung dan batu bata merah yang biasa dibuat untuk candi.

Lokasi reruntuhan di dekat makam Jejeruk, desa Bonang. Batu bata itu tebal dan besar seperti di candi majapahit di Trowulan .

Kisah penemuan itu berawal dari seorang santri bernama Gus Syaiful yang akan membuat pesantren di atas Pasujudan Sunan Bonang. Ia membuat pesantren di pinggir hutan Bonang. Sekitar 100 meter dari pesantren itu terdapat reruntuhan yang menyerupai bukit tertutup dedaunan.

Seperti diketahui, Desa Bonang terletak di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Bonang bisa ditempuh dari kota Rembang ke arah Tuban sekitar 17 km.

Sunan Bonang diperkirakan lahir pada pertengahan abad ke-15 M dan wafat pada awal abad ke-16 M. Ada yang memperkirakan wafat pada tahun 1626 atau 1630, ada yang memperkirakan pada tahun 1622 (de Graff & Pigeaud 1985:55).

Dia adalah ulama sufi, ahli dalam berbagai bidang ilmu agama dan sastra. Juga dikenal ahli falak, musik dan seni pertunjukan. Sebagai sastrawan dia menguasai bahasa dan kesusastraan Arab, Persia, Melayu dan Jawa Kuno.

Nama aslinya ialah Makhdum Ibrahim. Dalam suluk-suluknya dan dari sumber-sumber sejarah lokal ia disebut dengan berbagai nama gelaran seperti Ibrahim Asmara, Ratu Wahdat, Sultan Khalifah dan lain-lain (Hussein Djajadiningra 1913; Purbatjaraka 1938; Drewes 1968).

Nama Sunan Bonang diambil dari nama tempat sang wali mendirikan pesujudan (tempat melakukan "uzlah) dan pesantren di desa Bonang, tidak jauh dari Lasem di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sekarang ini.

Tempat ini masih ada sampai sekarang dan ramai diziarahi pengunjung untuk menyepi, seraya memperbanyak ibadah seperti berzikir, mengaji al-Quran dan tiraqat (Abdul Hadi W. M. 2000:96- 107).

Editor : Frizky Wibisono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut