ANKARA, iNewskarawang.id - Negara Turki digemparkan dengan penemuan bayi berumur dua bulan ditemukan hidup di bawah puing-puing bangunan lebih dari 128 jam setelah gempa magnitudo 7,8 mengguncang negara itu Februari lalu.
Kejadian tersebut awalnya dilaporkan sang ibu telah meninggal dalam gempa dahsyat. Namun ternyata selamat.
Menurut laporan media Turki, ibu bayi itu dirawat di rumah sakit yang berbeda, dan keduanya dipertemukan kembali 54 hari kemudian berkat tes DNA.
"Anda mungkin ingat foto bayi yang menghabiskan 128 jam di bawah reruntuhan setelah gempa bumi di Turki. Dilaporkan bahwa ibu bayi meninggal. Ternyata ibunya masih hidup! Dia dirawat di rumah sakit yang berbeda. Setelah 54 hari terpisah dan tes DNA, mereka bersama lagi," tulis Menteri Urusan Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko dalam posting Twitter saat membagikan foto bayi tersebut, Senin (3/4/2023).
Para pengguna Twitter ikut gembira setelah mengetahui reuni yang mengharukan antara ibu dan bayinya.
"Ini sangat luar biasa!!" tulis seorang pengguna Twitter. "Memulihkan kepercayaan pada kosmos...Sedikit banyak akhir-akhir ini," tulis pengguna Twitter lainnya.
Derya Yanik, Menteri Urusan Keluarga dan Sosial Turki, juga mem-posting video reuni emosional bayi dan ibunya di akun Twitter-nya.
"Kerinduan 54 hari telah berakhir. Vetin Begdaş, diselamatkan dari reruntuhan setelah 128 jam dan diberi nama Gizem Bebek oleh perawat kami, dipersatukan kembali dengan ibunya setelah 54 hari. Vetin sekarang adalah bayi kami juga. Sebagai Kementerian, dukungan kami akan selalu bersamamu," tulis menteri tersebut di Twitter dalam bahasa Turki.
Gempa mematikan yang melanda 11 provinsi di Turki menewaskan lebih dari 50.000 orang. Gempa itu juga menewaskan lebih dari 7.000 orang di Suriah.
Editor : Frizky Wibisono