Wakil Rakyat Tertangkap Basah Nonton Video Porno Saat Sidang Majelis, Katanya Tidak Sengaja 

NEW DELHI, iNewsKarawang.id - Selama sesi sidang Majelis Negara Bagian Tripura, seorang politikus India mendapat masalah setelah dia ketahuan menonton video porno di ponselnya. 

Hal ini diketahui setelah seseorang yang duduk di dekatnya merekam video dari insiden itu, sehingga tindakan politikus Partai Bharatiya Janata (BJP) Jadav Lal Nath iti terungkap. 

Baca Juga

Pantun Kebangsaan HT Tutup Peluncuran Konvensi Rakyat Partai Perindo 

Dalam video tersebut, Nath terlihat dengan ponselnya tidak terkunci sementara pimpinan parlemen dan anggota parlemen lainnya terdengar di latar belakang.

Perhatian Nath tampaknya mengarah pada debat yang sedang berlangsung, namun tampilan layar ponselnya dapat dilihat oleh orang yang merekam video tersebut menunjukkan video porno.

Kemudian beralih ke Nath yang menatap ponselnya sementara video porno lainnya diputar.

Rekaman itu menjadi viral dan memicu kemarahan, dengan banyak yang menyebut tindakan itu "memalukan".

"Pria ini harus dihukum dengan tepat. Penggunaan ponsel benar-benar dilarang di majelis, bagaimana mungkin dia menonton pornografi?”, kata salah seorang anggota majelis, sebagaimana dilansir Desiblitz.

Pemimpin oposisi Animesh Debbarma juga menuntut agar tindakan diambil terhadap Nath, bahkan mengatakan bahwa tempat duduk majelis itu harus dibersihkan dengan air dari Sungai Gangga yang dianggap suci. Debbarma juga mengatakan bahwa Nath tidak boleh dibiarkan duduk di kursi itu lagi.

Nath memberikan penjelasan dengan mengatakan bahwa dia tidak sengaja menonton film porno di tengah sidang majelis. Dia mengatakan video panas itu diputar di ponselnya saat dia menerima telepon, dan mengakui bahwa menggunakan ponsel dilarang selama sesi majelis.

"Saat panggilan berulang kali datang, saya mengangkat panggilan, dan kemudian video cabul mulai muncul di ponsel saya. Bagaimanapun, saya kemudian menutupnya.

Nath menambahkan: "Saya tidak sengaja memutar video itu."

Dia mengatakan bahwa dia akan "menerima keputusan apa pun yang diambil oleh Ketua Menteri Urusan Parlemen dan presiden partai" terkait insiden ini.

Editor : Boby