JAKARTA, iNewsKarawang.id - Memulai Sholat Dhuha dengan niat menjadi langkah awal sebelum melaksanakan ibadah sunah tersebut. Sholat Dhuha sendiri adalah salah satu sholat sunah yang dilakukan pada waktu dhuha, yaitu pada saat matahari naik setinggi tombak hingga sebelum tenggelam atau ketika matahari berada tepat di atas kepala.
Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Dilakukan secara rutin, sholat Dhuha dapat menggantikan kewajiban sedekah untuk seluruh persendian tubuh.
Dari Nu'aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: "Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat sholat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang." (HR Tirmidzi Nomor 475, disahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami' Nomor 4342)
Shalat Dhuha juga disebut sebagai sholat awwabin, yaitu sholatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ
Artinya: "Sholat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari." (HR Muslim Nomor 748)
Adapun tata cara melaksanakan Sholat Dhuha sama sebagaimana tata cara sholat lainnya. Dikerjakan dua rakaat-dua rakaat dengan salam setiap dua rakaat.
Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Umar Radhiallahu’anhuma, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
صلاةُ اللَّيلِ والنَّهارِ مَثنَى مَثنَى
Artinya: "Shalat (sunah) di malam dan siang hari, dua rakaat-dua rakaat." (HR Abu Daud Nomor 1295, An Nasa-i Nomor 1665, disahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
Editor : Boby