JAKARTA, iNewsKarawang.id - Demi membantu para korban gempa Turki dan Suriah, seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun bernama Alparslan Efe Demir rela menyumbangkan uang sakunya. Uang saku itu selama ini ia kumpulkan dalam celengan.
Diketahui bantuan ini akan digunakan untuk membantu proses evakuasi anak-anak yang menjadi korban gempa Turki dan Suriah.
"Saya sangat sedih ketika melihat kehancuran yang disebabkan dua gempa kuat di tenggara Turki dan Suriah itu. Saya tidak kuasa menyaksikannya di layar televisi,"ungkap Demir.
Ia dan ibunya mengunjungi Kantor Cabang Bulan Sabit Merah Turki di Duzce kemudian menyerahkan uang sakunya ke pihak tersebut.
Demir membuat para karyawan Bulan Sabit Merah Turki menangis dengan surat yang ditulisnya untuk para korban gempa.
"Saya sangat takut ketika terjadi gempa bumi di Duzce. Saya memiliki ketakutan yang sama ketika mendengar tentang gempa bumi di banyak kota kami. Itu sebabnya saya memutuskan mengirimkan uang saku yang diberikan oleh orangtua saya kepada anak-anak di sana," tulis Demir, dikutip dari laman About Islam, Sabtu (25/2/2023).
Gempa yang mengguncang Turki dan Suriah ini telah menyebabkan kerusakan luas di beberapa kota besar serta kecil. Saat ini penanganan terus dilakukan di lapangan dalam upaya menyelamatkan para korban.
Diketahui bahwa gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin 6 Februari 2023 dan dirasakan hingga Suriah. Disebutkan bahwa bencana alam ini menjadi yang terburuk sejak 1939.
Laman Hurriyet melaporkan daerah-daerah terparah terkena gempa dengan jumlah korban banyak adalah Pazarck, Elbistan, dan Turoglu di Provinsi Kahramanmaras. Lokasinya tepat di sebelah utara Provinsi Gaziantep yang berbatasan dengan Suriah.
Badan penanggulangan bencana Turki (AFAD) menyebutkan bahwa gempa bumi dahsyat itu berkedalaman 7 kilometer di bawah permukaan Distrik Pazarck di Kahramanmaras, terjadi pukul 04.17 pagi waktu setempat.
Pazarck bahkan diguncang 66 gempa susulan tidak lama setelah gempa utama dan kekuatannya di atas magnitudo 5.
Allahu a'lam bisshawab.
Editor : Boby