Cerita Lucu : Abu Jahal Nekat Pukuli Para Sufi Supaya Berubah Jadi Emas, Aneh Banget!

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Inilah kisah humor Abu Jahal dan saudagar kaya raya Abdul Malik. Berawal dari adanya seorang pedagang sukses bernama Abdul Malik. Ia dikenal sebagai orang baik dari negeri Khurasan. Kekayaannya yang berlimpah selalu dimanfaatkan untuk bersedekah.

Abdul Malik juga kerap mengundang orang-orang miskin untuk makan bersama di rumahnya. Sampai ada suatu hari dia menyedekahkan hampir semua hartanya dan merasakan kelegaan yang jauh lebih nikmat dibandingkan ketika memberi hanya sebagian kecil.

Kelegaan itu membuatnya memutuskan menggunakan tiap harta miliknya untuk kesejahteraan fakir miskin. Abdul Malik membebaskan hatinya dari segala kekayaan duniawi dan berserah diri pada takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Suatu ketika saat sedang menunaikan sholat, Abdul Malik melihat sosok gaib muncul dari lantai kamarnya. Sosok itu ternyata seorang laki-laki berjubah berpenampilan layaknya seorang sufi.

Laki-laki misterius tersebut menghampiri Abdul Malik dan berkata, "Wahai Abdul Malik, manusia murah hati dari Khurasan, aku adalah dirimu sendiri karena engkau telah berbuat kebajikan yang sungguh mulia."

"Kau mampu melepaskan diri dari kekayaan tanpa merasa menjadi orang hebat. Oleh karena itu, aku menganugerahkan kau dari sumber anugerah yang sejati."

"Ketahuilah setiap hari dengan cara ini aku akan muncul di depanmu. Saat itu pukullah aku, dan aku akan berubah menjadi emas. Ambillah emas itu sebanyak yang kau mau, tak perlu khawatir kau akan menyakitiku, sebab yang kau ambil akan diganti dari sumber segala anugerah."

Setelah berkata demikian, sosok itu pun lenyap seketika. Keesokan harinya Abdul Malik kedatangan tamu seorang kawan bernama Abu Jahal. Saat mereka berdua sedang asyik berbincang-bincang, tidak lama kemudian sosok misterius kemarin yang berpenampilan sufi kembali muncul di hadapan Abdul Malik

Abdul Malik pun segera memukulnya dengan tongkat. Seketika itu juga lelaki misterius yang dipukulnya berubah menjadi emas. Abdul Malik lalu mengambil bagiannya dan juga memberikan emas kepada Abu Jahal.

Melihat peristiwa yang menakjubkan tersebut, Abu Jahal hanya bengong dan terpana. "Sungguh luar biasa," gumamnya, dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Sabtu (11/2/2023). 

Tanpa mengerti kejadian sebelumnya, Abu Jahal mulai berpikir, alangkah gembiranya jika bisa melakukan hal serupa. Abu Jahal mengetahui bahwa kaum sufi rata-rata punya kekuatan tertentu. Ia pun menyimpulkan hanya perlu memukul mereka untuk mendapatkan emas.

Maka terbesitlah di benak Abu Jahal sebuah ide konyol. Dia mengadakan sebuah jamuan pesta makan yang hanya dihadiri para sufi.

Ketika para sufi ini sudah makan kenyang, Abu Jahal diam-diam mengeluarkan tongkat dan tanpa ampun dihantamnya para tamu undangan sampai tersungkur ke tanah.

"Kenapa tidak ada yang berubah menjadi emas?" batin Abu Jahal.

Dikarenakan masih penasaran, Abu Jahal kembali memukuli mereka dengan tongkat. Tentu saja perbuatan ini membuat para sufi ketakutan. Mereka serempak kabur berlarian meninggalkan rumah Abu Jahal.

Akibat perbuatan tersebut, para sufi mengadukan Abu Jahal kepada Tuan Hakim. Setelah itu ditangkaplah Abu Jahal dan disidangkan.

Di hadapan Tuhan Hakim, Abu Jahal beralasan bahwa perbuatannya ini semata-mata ingin meniru Abdul Malik. Pasalnya, dia pernah melihat Abdul Malik memukul seorang sufi dan seketika itu juga orang yang dipukul berubah menjadi emas.

Mendengar pengakuan Abu Jahal yang tidak masuk akal, Tuan Hakim kembali bertanya, "Apa kau yakin dengan yang kau lihat Abu Jahal?"

"Hamba yakin sekali Tuan Hakim. Kalau tidak percaya, panggil saja Abdul Malik kemari," jawab Abu Jahal. 

Maka dipanggillah Abdul Malik ke pengadilan untuk dimintai keterangan. Dalam perjalanan ke pengadilan, sosok sufi misterius yang bisa berubah jadi emas membisikkan kepada Abdul Malik apa yang harus dikatakan.

"Wahai Tuan Abdul Malik, apa benar yang dikatakan Abu Jahal?" tanya Tuan Hakim.

"Menurut saya, Abu Jahal sudah tidak waras, Tuan Hakim. Bisa saja dia sedang berusaha menutup-nutupi hobinya menyiksa orang tanpa alasan," ujar Abdul Malik.

"Memang hamba mengenalnya Tuan Hakim, tetapi yang ia ceritakan tentang kejadian di rumah hamba tidak lebih dari akal-akalan belaka," imbuhnya.

Abu Jahal sempat membantah dan memprotes perkataan Abdul Malik. Ia juga menunjukkan barang bukti berupa emas yang didapat dari Abdul Malik.

"Hei Abu Jahal, Abdul Malik itu saudagar kaya, tentu punya banyak emas," balas Tuan Hakim.

Dikarenakan tidak punya bukti dan yang diceritakan tidak masuk akal, akhirnya Abu Jahal dihukum penjara. Sementara Abdul Malik masih melakukan rutinitas seperti biasa memberikan sedekah uang dan makanan kepada para fakir miskin setiap harinya.

Wallahu a'lam bisshawab. 

Editor : Boby