Pria Terdampar di Tengah Laut hingga 24 Hari Bisa Bertahan Hidup Hanya Makan Kecap, Kok Bisa ?

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Setelah 24 hari hilang di laut dengan perahunya, seorang pria dari pulau Karibia Dominika selamat. Pria itu mampu bertahan hidup dengan cara makan kecap.

Namun dikutip dari NDTV, Jumat (27/1/2023) pria tersebut berhasil diselamatkan di perairan Kolombia, oleh otoritas angkatan laut negara setempat.

"Saya tidak punya makanan. Hanya ada sebotol kecap yang ada di kapal, bubuk bawang putih dan (kaldu kubus) Maggi. Jadi saya mencampurnya dengan air untuk bertahan hidup 24 hari di laut," kata Elvis Francois, dalam sebuah video yang dirilis oleh Angkatan Laut Kolombia.

Francois menulis kata "tolong" yang diukir di lambung kapalnya ketika ia ditemukan 120 mil barat laut dari Puerto Bolivar di sebelah utara departemen La Guajira.

Francois mengatakan dia melihat kapal lain lewat dan mencoba untuk menurunkan mereka, bahkan menyalakan api di kapalnya, tetapi mereka tidak melihatnya.

Dia juga mencoba menahan air laut agar tidak tenggelam.

"Pada hari terakhir, sekitar 15 Januari, saya melihat sebuah pesawat. Saya membuat beberapa sinyal, menggunakan kaca yang saya miliki" katanya.

Ia juga menggambarkan bagaimana dia memiringkan kaca untuk memantulkan sinar matahari dan menarik perhatian.

“Mereka melewati perahu saya dua kali, dan saya sadar mereka melihat saya. Saya bersyukur hari ini masih hidup, karena mereka” lanjut Francois.

Awak pesawat tersebut kemudian memberitahu Angkatan Laut, yang kemudian menyelamatkan Francois dengan bantuan kapal dagang.

Francois mengungkapkan pengalamannya terombang-ambing selama 24 hari tidak ada tanah. Tidak ada yang bisa diajak bicara, dan tak tahu harus berbuat apa. Saat itu dirinya kehilangan harapan, dan memikirkan keluarganya.

Video yang dirilis oleh Angkatan Laut tersebut menunjukkan seorang dokter memeriksa Elvis Francois, yang tampaknya dalam keadaan sehat.

Kronologi hilangnya Francois berawal saat ia sedang memperbaiki perahunya di lepas pantai pulau Karibia St. Maarten di Antillen, Belanda pada Desember tahun lalu. Saat itu cuaca berubah menjadi buruk dan dia tersapu ke laut.

Berbagai usaha coba dilakukan oleh Francois, salah satunya dengan melakukan panggilan di ponselnya, namun ia tidak bisa mendapatkan sinyal.

Editor : Boby