get app
inews
Aa Read Next : Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Cikapundung,Bey Sebut 400 KK dan 857 Jiwa Terdampak Banjir Bandang

Kasus Bullying Anak Sekolah Kembali Viral, Ini Dampaknya terhadap Korban

Minggu, 20 November 2022 | 19:32 WIB
header img
Dampak bullying terhadap kesehatan mental anak (Foto: Timesofindia)

BANDUNG, iNewsKarawang.id - Kasus perundungan antar siswa yang kembali terjadi baru-baru ini viral. Dalam video yang telah beredar di media sosial, terlihat seorang anak laki-laki yang merupakan salah satu siswa di SMP Plus Baiturrahman, kota Bandung itu mendapat tindakan bully dari teman sekelasnya.

Video aksi bullying tersebut diunggah akun Twitter @salmandoang. Dalam video tersebut, salah satu siswa yang menjadi korban terlihat dipakaikan helm di kepalanya oleh seorang siswa lainnya.

Kemudian kepala korban yang telah terpasang helm itu ditendang dan dipukul dengan tangan. Tendangan yang dilakukan berkali-kali oleh seorang siswa tersebut bahkan mengakibatkan korban jatuh tersungkur ke lantai kelas.

Lantas, apa sebenarnya dampak bullying pada anak-anak di sekolah? Berikut ulasannya.

Perlu diketahui Bullying alias perundungan bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami anak-anak dan remaja. Mirisnya, bullying pada anak ternyata bisa memberi efek yang negatif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Secara umum, bullying diartikan sebagai tindakan menyerang atau kekerasan yang dilakukan pada fisik maupun mental seseorang. Biasanya, pelaku bullying akan mengintimidasi dan membuat korbannya merasa tidak berdaya dan paling sering ditemukan di lingkungan sekolah.

Dampak bullying pada anak :

1. Menimbulkan depresi dan kecemasan

Anak yang merupakan korban bullying biasanya kerap merasa tertekan. Dia akan merasa sangat cemas setiap hendak pergi ke tempat di mana kejadian bullying dilakukan. Masalah psikologis ini akhirnya mengakibatkan korban perundungan mengalami gangguan psikosomatis.

Gangguan psikosomatis adalah keluhan fisik yang timbul akibat emosi dan pikiran, misalnya depresi, kecemasan, dan ketakutan. Korban bullying sering mengalami gejala psikosomatis akibat cemas.

Sebagai contoh, merasa sakit perut dan pusing saat hendak ke sekolah padahal tidak ada yang salah pada kesehatan fisiknya.

2. Mengalami masalah kesehatan mental

Dampak terparah dari kasus bullying pada anak bisa memicu perasaan rendah diri, depresi, cemas, serta kesulitan tidur dengan nyenyak. Kondisi ini juga menyebabkan anak memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri.

Perilaku bullying bertujuan untuk menyakiti korbannya secara fisik maupun mental. Dampak buruk yang diterima oleh korban bullying adalah anak akhirnya akan menjadi rendah diri dan merasa dirinya tidak berharga. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan sosial emosional sang anak hingga dewasa kelak.

3. Tidak mampu bersosialisasi

Seorang anak korban perundungan yang selalu diperlakukan buruk secara mental biasanya akan menjadi rendah diri. Dia tidak mampu bersosialisasi dan bergaul karena merasa dirinya tidak sepadan dengan teman sebayanya. Perasaan rendah diri ini bisa terbawa hingga dewasa dan dia akan kehilangan kemampuan untuk berteman.

4. Penurunan prestasi akademis

Anak yang mengalami perilaku bullying biasanya tak lagi memiliki keinginan untuk belajar atau merasa kesulitan untuk fokus dalam menerima pelajaran.

Hal tersebut akan mengakibatkan prestasi akademiknya akan semakin menurun. Korban bullying juga cenderung sering membolos karena takut bertemu dengan yang membullynya.

5. Mengalami masalah kesehatan

Selain mengalami gangguan kesehatan mental, korban perundungan juga dapat mengalami gangguan kesehatan fisik akibat dari penurunan nafsu makan. Akibat rasa cemas dan ketakutan yang dialaminya setiap hari, anak tidak berselera dan malas untuk makan. Apabila hal ini terjadi terus-menerus, anak dapat mengalami masalah kesehatan karena kurang asupan gizi.

Editor : Boby

Follow Berita iNews Karawang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut