JAKARTA, iNewsKarawang.id - Kini angka kasus kematian akibat penyakit menular Tuberculosis (TBC) dilaporkan mengalami peningkatan, meskipun sempat mengalami penurunan selama bertahun-tahun.
"Angka kematian global akibat tuberkulosis diperkirakan telah mengalami peningkatan di antara 2019 dan 2021, alias masa pandemi Covid,"sebut Badan Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2022).
Peningkatan kematian secara global akibat TBC ini, disebut WHO karena kondisi pandemi infeksi Covid-19 membuat upaya untuk mengatasi penyakit ini menjadi gagal. Naiknya angka kematian akibat penyakit TBC dalam rentang pandemi ini, menghempaskan angka penurunan kematian karena TBC yang bertahun-tahun sebelumnya.
Laporan Tuberculosis tahunan WHO memperkirakan, penyakit TBC sudah membunuh sekitar 1,6 juta orang pada tahun 2021. Angka ini di atas perkiraan 1,5 juta kematian satu tahun sebelumnya, 2020, dan 1,4 juta kematian pada tahun 2019. Padahal, angka kematian terkait tuberkulosis telah menurun antara tahun 2005 dan 2019.
Tidak hanya TBC, upaya secara global untuk penyakit mematikan lainnya seperti AIDS dan malaria juga berimbas akibat pandemi Covid-19 yang sampai saat ini juga belum selesai.
WHO mendesak seluruh masyarakat dunia, termasuk para pemerintah global untuk menerapkan pelajaran dari pandemi Covid yang didapat saat ini terhadap penyakit Tuberkulosis, yang mana sangat mempengaruhi negara-negara seperti India, Indonesia, Filipina dan Pakistan.
“Pandemi telah mengajari kita sesuatu, yaitu dengan solidaritas, tekad, inovasi, dan penggunaan alat kesehatan yang adil, kita dapat mengatasi ancaman kesehatan yang parah,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul WHO: Kematian Global karena TBC Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Editor : Boby