JAKARTA, iNewsKarawang.id - Kenaikan BBM berdampak kepada kalangan perusahaan yang sangat luas untuk semua sektor dan skala usaha.
Disampaikan, Wakil Ketua III Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan seluruh sektor usaha akan terdampak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kenaikan harga BBM.
Sebab, kenaikan harga BBM akan langsung memberikan beban terhadap aktivitas logistik di semua sektor usaha.
"Hampir semua pelaku usaha akan terkena dampak dari sisi penyesuaian/penurunan daya beli masyarakat,” ujarnya pada Minggu, (4/9/2022).
Sebab, dia melihat kenaikan harga BBM dan pangan terjadi pada saat yang bersamaan.
Kini pemerintah mencoba meredam efek negatifnya dengan memberikan sejumlah bantalan sosial kepada masyarakat.
Di sisi lain, menurut Shinta terdapat beberapa sektor usaha yang akan terpuruk karena kenaikan harga BBM, seperti sektor jasa transportasi, logistik, dan jasa perjalanan/pariwisata.
Sementara sektor jasa lain seperti sektor perbankan atau pendidikan tidak terlalu banyak terpengaruh.
“Tetapi kami rasa yang paling akan terkena dampak paling tinggi adalah sektor perikanan tangkap, pertanian, dan industri manufaktur yang umumnya punya ketergantungan tinggi terhadap penggunaan BBM dalam komponen biaya usahanya,” katanya.
Sementara itu, pengusaha atau produsen juga tidak dapat langsung menaikkan harga jual karena harus mempertimbangkan proyeksi daya beli masyarakat dan kenaikan beban.
Hal ini, Pemerintah daerah pun diminta untuk menggunakan 2% dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum bantuan ojek daring dan untuk nelayan.
Untuk nelayan yang sangat mengandalkan solar, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah meminta Pertamina dalam memenuhi kuota untuk nelayan kecil sesuai kebutuhan sebanyak 2,2 juta kiloliter.
Editor : Faizol Yuhri