get app
inews
Aa Text
Read Next : Berikut Hasil Semifinal Wilayah NBA 2022-2023

Inflasi Naik Mempengaruhi Harga BBM?

Jum'at, 02 September 2022 | 10:55 WIB
header img
Ketua Dewan Pakar Transisi Energi Indonesia, Salamuddin Daeng. Foto/SINDOnews

JAKARTA, iNewsKarawang.id - Ketua Dewan Pakar Transisi Energi Indonesia Salamuddin Daeng berbica mengenai kenaikan inflasi, bahwa kita lihat lebih dahulu apa saja penyebab inflasi pada masa masa sebelumnya? Banyak bukan satu penyebab.

Hal paling mengagetkan adalah kenaikan harga rokok menyebabkan inflasi. Mengapa bisa terjadi? Karena pembelian rokok yang cukup besar.

Lalu apakah pemerintah takut dengan inflasi yang berasal dari harga rokok? Tentu saja tidak. Karena kenaikan harga rokok ditetapkan oleh pemerintah sendiri melalui kenaikan cukai rokok. Harga rokok rata-rata separuhnya adalah cukai yang dipungut pemerintah.

kemudian, ada inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga properti. Wah ini lebih seru karena inflasi dipicu oleh kenaikan harga barang mewah. Ini inflasi yang diinginkan atau kalau tidak mau disebut inflasi yang dibuat. Hingga hingga harga properti mengalami gelembung besar.

Pertanyaannya mengapa inflasi perlu dibuat? Karena dengan inflasi maka ekonomi akan hidup. Inflasi membuat para produsen penuh harapan akan ada kenaikan harga di masa depan sehingga mereka akan terangsang untuk berusaha, berbisnis, atau berproduksi.

Selama masa Pemerintahan Jokowi harga BBM belum menjadi penyumbang terbesar inflasi. Karena memang selama pemerintahan ini inflasi relatif kecil. Bagaimana tidak kecil inflasinya, ekonomi cuma berputar putar di atas, di lingkaran oligarki dalam mega proyek mereka.

Inflasi yang rendah karena ekonomi lemot menjadi makin lemot karena tidak ada faktor yang signifikan yang bisa menimbulkan inflasi. Faktor moneter seperti suku bunga yang tinggi, justru membuat ekonomi makin tidak bergerak. Konsumsi stagnan akibat daya beli yang memang tidak berubah. Di Indonesia kita hidup pas pasan dan cukup dengan pas pasan itu.

Lalu apakah kenaikan harga BBM bisa mengakibatkan inflasi. Bisa saja karena nilai pembelian BBM memang cukup besar sekitar Rp700 triliun sampai dengan Rp800 triliunan. Hampir sama dengan nilai penjualan rokok, atau 2 kali nilai penjualan listrik, atau 3 kali nilai penjualan pulsa.

"pastinya Orang akan mengurangi komsumsi BBM, atau beralih mengganti BBM dengan listrik, atau seperti masa pandemi kemarin dimana sebagian besar pekerjaan dilakukan di rumah atau Work From Home (WFH). Akibatnya konsumsi BBM kendaraan bermotor berkurang" tuturnya.

ada cara menghindari inflasi akibat kenaikan harga BBM sebaiknya pemerintah khususnya segera memberlakukan WFH secara masif selama 6 bulan ke depan. Semua sekolah diganti dengan sekolah online. Dijamin kenaikan harga BBM tidak akan memicu inflasi.

Tapi ada pengamat ekonomi yang membuat argumentasi bahwa harga BBM akan mempengaruhi harga barang lain. Ya benar itu harga BBM industri bukan harga BBM subsidi.

"Kalau harga BBM subsidi mengakibatkan inflasi seperti yang dimaksud, maka kesimpulannya selama ini ternyata industri yang menghasilkan dan mendistribusikan barang dan jasa menggunakan BBM bersubsidi. Padahal itu jelas sudah dilarang!" pungkasnya.

Editor : Faizol Yuhri

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut