Karawang, iNews.id - Diduga depresi usai bercerai dengan suami, seorang wanita beinisial RN (43) asal Desa Kertasari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang nekat habisi nyawa dengan gantung diri.
Kapolsek Pangkalan, AKP Abdul Wahab Syaroni mengatakan, menurut keterangan para saksi yaitu bibi korban RH (55) dan anak korban AS (13), korban pertama kali ditemukan oleh anak korban sepulang mengaji di Pesantren Nurrulsallam sekitar pukul 07:30 WIB pada Sabtu,(11/6/2022) kemarin.
"Saat anak korban AS pulang kerumah, mengucap salam dan mengetuk tiga kali namun tidak ada yang menjawab, akhirnya AS mencoba membuka pintu, setelah AS masuk dan melihat korban atau ibu nya sudah terbujuk kaku dengan posisi tergantung di atas plafon dengan mengunakan tali kemben warna merah, ia langsung memberi tahu bibi korban RH bahwa RN bunuh diri," Ungkapnya, Minggu, (12/6/2022)
Lanjutnya, setelah mendalami lebih lanjut, ternyata RN Saat ini sedang dalam perawatan karena mengalami gangguan kejiwaan atau depresi setelah bercerai dengan suami.
"Menurut keterangan para saksi, saat ini korban sedang menjalani perawatan karena mengalami gangguan kejiwaan atau depreai setelah bercerai dengan suaminya sejak tiga bulan lalu, dan kini korban hanya tinggal berdua dengan AS," Ujarnya
Kemudian, usai dilakukan penyelidikan di TKP, korban dibawa ke Puskesmas Kecamatan Pangkalan untuk dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan dari Dokter Puskesmas Pangkalan, Dr. Billy Sandi, korban murni gantung diri.
"Hasil pemeriksaan yang kita terima, dileher hanya ada luka bekas tali, kemudian lidah juga sudah tidak bisa dimasukan, air liur keluar dari mulut, lebam hanya ada di ujung kaki dan ujung tangan. Untuk di bagian tubuh lainnya tidak ada luka lebam, korban murni gantung diri, diperkirakan korban meninggal sudah selama 9 jam sebelum ditemukan," Jelasnya
Selain itu, Ia juga mengatakan, mengenai kejadian tersebut saat ini pihak keluarga korban menerima atas kepergian korban.
"Keluarga korban menerima atas kepergian korban karena ini musibah. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi," Pungkasnya
Editor : Frizky Wibisono
Artikel Terkait